Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Ilija Spasojevic. (ligaindonesiabaru.com)

Di tengah geliat bursa transfer Liga 1 2025/26, Bhayangkara Presisi Lampung FC menyodorkan satu kabar hangat. Ilija Spasojevic resmi bertahan. Bomber veteran asal Montenegro itu kembali dipercaya untuk memimpin lini serang tim, usai musim lalu berperan besar membawa Bhayangkara promosi ke kasta tertinggi.

Kepastian ini langsung disambut positif oleh publik sepak bola nasional, terutama para pendukung Bhayangkara. Sebab, nama Spaso bukan sekadar legenda hidup klub, tapi juga simbol dari kegigihan dan produktivitas seorang striker yang tak kunjung pudar dimakan waktu.

Dilansir dari ligaindonesiabaru.com, Spaso tampil tajam dengan torehan tujuh gol dan tiga assist di ajang Pegadaian Liga 2 2024/2025. Enam gol dan tiga assist disumbangkan di musim reguler, lalu satu gol krusial lainnya ia lesakkan di babak play-off, kontribusi yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Performa tersebut membantu Bhayangkara menyegel tiket promosi, meskipun harus puas finis sebagai runner-up setelah kalah 1-2 dari PSIM Yogyakarta di partai final. Namun, tujuan utama untuk kembali Liga 1 akhirnya tercapai.

Tak banyak pemain yang bisa tetap relevan dan produktif di usia kepala tiga. Tapi Spasojevic seolah tak mengenal kata usang. Bahkan di umur 37 tahun, ia tetap menjadi pusat serangan dan sumber motivasi bagi rekan-rekannya.

Masuki Usia 37 Tahun, Spaso Masih Bisa Tunjukkan Penampilan Terbaik

Meskipun telah memasuki usia yang kerap disebut senja dalam karier pesepak bola, Spaso menepis semua keraguan dengan penampilan konsisten dan semangat juang tinggi. Ia menjadi contoh bagaimana profesionalisme dan manajemen fisik bisa memperpanjang masa emas seorang atlet.

Lebih dari sekadar striker, Spaso kini menjelma jadi mentor bagi skuad Bhayangkara yang dihiasi banyak pemain muda. Kehadirannya membawa keseimbangan antara pengalaman dan energi baru. Dia bukan hanya mencetak gol, tapi juga membangun karakter tim.

Tak hanya soal fisik yang terjaga, mentalitas pemenang yang dibawanya sejak pertama kali menginjak rumput Indonesia menjadi nilai lebih. Sebagai pemain yang pernah meraih tiga gelar Liga 1 termasuk saat Bhayangkara mengamankan juara pada 2017, Spaso tahu bagaimana memimpin tim hingga ke puncak.

Tahun 2017 menjadi kenangan indah yang sulit dilupakan. Kala itu, Spaso mencatat nama dalam sejarah Bhayangkara sebagai bagian dari skuad juara Liga 1. Momentum itulah yang kini coba dibangkitkan kembali bersama klub yang telah memberinya panggung pertama di Indonesia.

Setelah sukses bersama Bali United dan menjadi top skorer Liga 1 2021/2022 dengan 23 gol, ia kembali ‘pulang’ ke klub yang pernah melambungkan namanya. Misi kali ini bukan hanya sekadar bermain, tapi membangun ulang fondasi Bhayangkara di Liga 1.

Dengan perpanjangan kontrak hingga musim 2025/26, Bhayangkara FC jelas masih menaruh kepercayaan besar kepada sosok Spasojevic. Ia diproyeksikan sebagai pilar utama dalam proyek kebangkitan klub usai sempat terdegradasi dua musim lalu.

Spaso sendiri menyambut kesempatan ini dengan optimisme. Ia mengaku siap berjuang untuk memberikan kontribusi maksimal dan mengangkat kembali nama Bhayangkara ke papan atas. Bagi striker berpengalaman ini, sepak bola adalah gairah yang tak mengenal usia.

Selain menjaga ketajaman, Spaso juga berperan penting dalam memotivasi pemain muda. Ia kerap terlihat membimbing rekan setim saat latihan dan pertandingan, menciptakan suasana ruang ganti yang penuh semangat dan disiplin.

Kombinasi antara ambisi pribadi dan kecintaan terhadap klub membuat Spaso punya alasan kuat untuk memberikan performa terbaik. Baginya, Bhayangkara bukan hanya klub biasa. 

Dengan fisik yang masih prima, mental juara, dan pengalaman segudang, bukan tidak mungkin Spaso kembali menjadi senjata utama Bhayangkara di Liga 1 2025/26. Siapa tahu, mimpi mengangkat trofi liga bersama Bhayangkara bisa menjadi nyata.

Rana Fayola R.