Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Lulinha (kanan) ketika teken perpanjangan kontrak dengan Madura United. (Instagram/maduraunited.fc)

Setia tak selalu harus lantang diucapkan. Terkadang, cukup dilihat dari pilihan yang tak pernah berubah. Hal tersebut tercermin dari keputusan Luis Marselo Morais dos Reis, atau yang akrab disapa Lulinha. Pemain asal Brasil ini resmi memperpanjang kontraknya bersama Madura United FC hingga tiga musim ke depan.

Langkah itu bukan hanya keputusan sepak bola semata, tapi penegasan akan cinta yang tak pernah luntur pada Madura United yang telah menjadi rumah keduanya sejak musim 2022/23. Presiden klub, Achsanul Qosasi bahkan terang-terangan mengaku tak meragukan kesetiaan Lulinha.

“Ban kapten akan terus dikenakan oleh Lulinha hingga tiga musim ke depan. Kesetiaannya, tak perlu diragukan lagi,” ungkap AQ, sapaan akrab sang presiden klub, menyadur ligaindonesiabaru.com pada Minggu (22/6/2025).

Pernyataan tersebut bukan hanya bentuk penghormatan terhadap loyalitas sang pemain, tapi juga pengakuan akan perannya yang sangat vital di dalam dan luar lapangan. Lulinha bukan hanya kapten, ia adalah motor semangat Laskar Sape Kerrab.

Sejak kembali memperkuat Madura United setelah sempat berpisah di pertengahan musim 2023/2024, Lulinha tampil memukau. Dengan 11 gol dari total 21 gol tim di Liga 1 musim lalu, ia menjadi top skor internal dan penyelamat klub dari situasi genting.

Dipercaya Jadi Kapten, Lulinha Teken Kontrak hingga 3 Musim Mendatang

Kesepakatan kontrak jangka panjang tak datang begitu saja. Madura United melihat nilai yang lebih dalam dari sekadar statistik. Kepemimpinan Lulinha di ruang ganti, semangat yang ia tularkan saat tim terpuruk, dan rasa cintanya pada Madura. Fakor-faktor ini yang pada akhirnya membuat manajemen tak ragu untuk terus mengandalkannya.

“Entah apa yang membuatnya begitu nyaman bersama masyarakat Madura. Tapi satu hal yang pasti, dia menyebut bahwa cinta pertamanya di Indonesia adalah pulau ini," imbuh AQ.

Kenyamanan yang dirasakan Lulinha di Madura bukan sekadar perasaan personal. Ia menunjukkan bahwa cinta itu punya bentuk: gol-gol penting, assist yang presisi, dan pelukan penuh semangat di setiap akhir laga. Lebih dari itu, ia hadir sebagai figur panutan.

Tak heran jika klub juga mulai membayangkan Lulinha bukan hanya sebagai pemain, tetapi juga bagian dari masa depan tim dari sisi kepelatihan. Apalagi, sang pemain sudah mengantongi Lisensi Kepelatihan B dari CBF Academy di Brasil.

Mengingat Lulinnha juga memiliki lisensi B, pihak klub tak menutup kemungkinan untuk nantinya memberi ruang untuk lebih berkembang dan menyalurkannya untuk skuad Sappe Kerab.

Saat ini, Lulinha juga masuk dalam daftar 22 pemain resmi yang dipastikan akan menjadi bagian dari skuad Madura United musim depan. Dari lima pemain asing yang bertahan, dia menjadi poros penting yang menyatukan permainan dengan pengalamannya.

Lebih dari sekadar kapten atau top skor, Lulinha adalah simbol loyalitas dan semangat Madura United. Ia bukan hanya mencetak gol, tapi membangun atmosfer. Ia bukan hanya menjalani laga, tapi menyuntikkan harapan di tengah perjuangan tim yang sempat nyaris terseret ke zona degradasi.

Gaya bermainnya pun menjadi kekuatan tersendiri. Dengan kecepatan, insting mencetak gol, dan kemampuan mengolah bola yang apik, ia menjadi senjata utama sekaligus pengatur ritme di lini depan. Kemampuan memberikan umpan akurat juga menjadikannya pemain serba bisa yang kerap turun membantu lini tengah.

Dari sisi psikologis tim, kehadirannya sangat berpengaruh. Lulinha dikenal dekat dengan pemain muda dan punya gaya komunikasi yang hangat. Sosok seperti ini menjadi penting di klub yang sedang membangun ulang identitasnya usai musim yang menantang.

Manajer klub, Umar A. Wachdin, juga memberi bocoran bahwa komposisi pemain asing Madura United masih akan berkembang. Namun, posisi Lulinha tampak tak tergantikan, baik secara teknis maupun simbolik.

Rana Fayola R.