Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Skuad Timnas Putri Indonesia di Ajang AFF Women's Cup 2024. (pssi.org)

Kabar yang cukup mengenjutkan datang dari persiapan timnas putri Indonesia jelang ajang Kualifikasi Piala Asia 2026. Melansir dari laman berita ANTARA (25/06/2025), pelatih timnas putri Indonesia, Satoru Mochizuki mengakui bahwa dirinya masih membutuhkan tenaga dari salah satu pemain keturunan Indonesia, yakni Djenna De Jong.

Pelatih asal Jepang tersebut menyebut bahwa dirinya masih membutuhkan tenaga pemain seperti Djenna De Jong untuk memperkuat skuad garuda pertiwi. Oleh karena itu, dirinya mengakui akan sangat terbuka dan tentunya cukup senang jika pemain keturunan Belanda-Maroko-Indonesia tersebut mau melanjutkan proses naturalisasinya yang sempat batal.

Saya pribadi memang sudah menantikan beliau. Waktu itu, dia bahkan sempat datang jauh-jauh ke Jepang untuk mengikuti pemusatan latihan (TC). Namun karena mengalami cedera lutut, sehingga belum memungkinkan untuk latihan. Makanya waktu itu belum jadi. Kami juga membuka kemungkinan proses naturalisasi, jika memang semua pihak setuju,” ujar Satoru Mochizuki.

Usut punya usut, salah satu alasan tak jadi dinaturalisasinya Djenna De Jong kala itu adalah sang pemain masih menderita cedera lutut. Hal ini dianggap menjadi salah satu penyebab pemain yang membela klub Belanda, NAC Breda tersebut batal menjalani proses naturalisasi pada bulan Januari-Februari kemarin.

Akan tetapi, banyak pihak yang beranggapan bahwa batalnya naturalisasi Djenna De Jong dikarenakan polemik dirinya dengan federasi sepakbola Indonesia atau PSSI kala itu. Melansir dari beberapa sumber di laman suara.com, kala itu, Djenna De Jong mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial yang menyebut PSSI tak profesional di akun instagram pribadinya @djennadejong beberapa waktu lalu.

Semua ini membuat saya memutuskan untuk tidak lagi bermain untuk Indonesia. Saya tahu harga diri saya sebagai pribadi dan juga sebagai pemain, jadi ini adalah pilihan yang sudah dipertimbangkan dengan matang,” ujar Djenna De Jong di akun instagram pribadinya.

Namun, kini sepertinya PSSI akan kembali mencoba membujuk pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut guna peluang dinaturalisasi kembali. Belum lagi pelatih Satoru Mochizuki sendiri yang memang memiliki minat untuk menaturalisasi pemain yang baru berusia 20 tahun tersebut dan membela timnas putri Indonesia.

Timnas Putri Indonesia Perlukan Semua Tenaga Jelang Kualifikasi Piala Asia

Di sisi lain, Satoru Mochizuki juga menyinggung mengenai persiapan timnas putri Indonesia jelang menghadapi ajang Kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Dirinya menyebut bahwa skuad garuda pertiwi membutuhkan dukungan dan tenaga yang diperlukan guna bisa memuluskan langkahnya untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia Putri 2026 mendatang.

Jadi kami ingin para pendukung para suporter Indonesia bisa bantu datang dan menyaksikan langsung di stadion dan mendukung para pemain sehingga akhirnya para pemain merasa terdukung supaya kami bisa lolos ke Piala Asia di Australia,” imbuh Satoru Mochizuki.

Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), dalam babak kualifikasi Piala Asia Putri 2026, skuad garuda pertiwi tergabung dalam satu grup dengan Pakistan, Cina Taipei dan Kyrgyzstan. Menurut Satoru Mochizuki laga di babak kualifikasi tersebut akan cukup berat. Pasalnya, selain buta dengan kekuatan lawan, faktor kelelahan bisa menjadi penentu lolos tidaknya timnas putri Indonesia ke ajang Piala Asia Putri 2026 mendatang.

Jadi untuk tiga tim Kirgistan, Pakistan dan China Taipei kami belum pernah ketemu sebelumnya. Jadi kami bisa melakukan analisa melalui video. Tapi kami membangun tim untuk bisa melawan tim mana pun,” imbuh Satoru Mochizuki.

Laga babak kualifikasi Piala Asia Putri 2026 grup D sendiri akan digelar di Indomilk Arena, Indonesia mulai tanggal 29 Juni 2025 hingga 5 Juli 2025 mendatang.

zahir zahir