Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Marc Marquez (Instagram/marcmarquez93)

Setelah melewati dua seri yang menantang di Lusail dan Mugello, Marc Marquez kini menghadapi sirkuit yang juga bukan menjadi langganan kemenangannya, yaitu Assen. MotoGP Assen 2025 sendiri akan dilaksanakan hari ini dan besok (28-29/06/25).

Trek legendaris di Belanda ini memang kerap memberi kesulitan bagi Marquez, meskipun dia sempat mencatatkan kemenangan di sana pada musim 2014 dan 2018.

Dua kemenangan itu terasa belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dominasinya di lintasan lain, sehingga Assen seakan menjadi salah satu trek yang belum sepenuhnya bisa ia jinakkan.

Hasil tahun lalu juga tak jauh berbeda, performa Marquez di Assen juga jauh dari kata maksimal. Saat sprint race, ia mengalami insiden jatuh yang memaksanya untuk keluar dari balapan lebih dulu.

Sementara pada balapan utama, ia mengalami kendala teknis pada bagian tekanan ban depan motor yang membuat kecepatannya tak mampu menyaingi para rival.

Dengan faktor teknis dan karakter sirkuit yang tak sesuai gaya balapnya menuntut Marquez untuk bekerja ekstra keras jika ingin pulang dengan hasil bagus.

Kini, di musim 2025, Marquez harus mengulangi mentalitas pantang menyerah seperti yang ia tunjukkan di Lusail dan Mugello, dua trek yang juga bukan favoritnya namun sukses dia taklukkan dengan kerja keras dan strategi yang matang.

Assen akan menjadi ujian berat berikutnya bagi Marquez, bukan hanya soal kecepatan, tapi juga konsistensi dan fokus di setiap putaran. 

Jika ingin naik podium tertinggi, dia wajib mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya serta harus menghindari kesalahan sekecil apa pun.

Hasil sesi Free Practice 1 dan Practice di hari Jumat (27/06/25) menunjukkan hasil yang cukup bagus untuk Marc. Di sesi Free Practice 1, Marc berhasil menjadi yang tercepat, meskipun sempat mengalami kecelakaan dan menjalani pemeriksaan medis, dia tetap bisa mencetak fastest lap.

Kemudian, di sesi Practice Marc berada di urutan keenam. Kendati posisinya merosot, Marc berhasil menempatkan dirinya di jajaran 10 pembalap yang berhak langsung lolos ke Q2.

Berkompetisi di sirkuit yang bukan favoritnya, memang menuntut seorang pembalap untuk bekerja ekstra. Menurut Marc, apa yang akan dilakukannya kali ini di Assen sama dengan yang telah dilakukan di Mugello.

"Assen adalah lintasan balap di mana dalam beberapa tahun saya sangat cepat, dan di tahun-tahun ini saya lebih kesulitan. Dalam kalender pribadi saya, ini adalah lintasan balap yang membuat mentalitas saya sama seperti Mugello, mencoba bertahan, mencoba tidak kehilangan banyak poiin, tapi tetap optimis," kata Marc, dilansir dari laman Crash.

Marc juga mengingat kembali hasil yang dia daih di Lusail dan Qatar, yang juga bukan 'wilayahnya'. Di sana dia berhasil meraih kemenangan di hari Sabtu dan Minggu, Marc mengatakan bahwa ini bukan hasil yang dia prediksi, tapi dia bisa meraihnya berkat sikap realistis dan tenang.

"Jadi, saya akan mencoba mempertahankan mentalitas  yang sama di Assen karena saya tahu Pecco dan Alex akan sangat cepat, dan mungkin Fabio Di Giannantonio biasanya juga cepat di sini," imbuhnya.

Bicara soal rival, Marc menyebut adiknya, Alex Marquez sebagai rival yang harus diwaspadai. Alex kini memang sedang dalam performa yang bagus, dengan kecepatan yang baik Marc yakin Alex bakal menjadi pesaing utamanya di Assen nanti.

Kendati demikian, Marc juga tidak menutup kemungkinan bahwa rekan setimnya, Pecco Bagnaia, bisa menjadi ancaman serius di sini, karena Assen merupakan sirkuit yang sangat disukai oleh pembalap asal Italia tersebut.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno