Dalam tempo kurang dari dua pekan mendatang, pelatih anyar Timnas Indonesia, Gerald Vanenburg akan unjuk gigi dengan mendampingi sang anak asuh. Bukan di sebuah pertandingan uji coba, pelatih berkebangsaan Belanda tersebut tak tanggung-tanggung langsung berada di sisi lapangan ketika sang anak asuh bertarung di turnamen Piala AFF U-23.
Menyadur laman AFF, gelaran Piala AFF U-23 edisi 2025 ini sendiri akan dimainkan mulai tanggal 15 Juli 2025 dan berakhir pada tanggal 29 di bulan yang sama. Gelaran ini sendiri bakal dimainkan di Indonesia, yang beberapa waktu lalu memang telah ditunjuk oleh AFF untuk menjadi tuan rumah penyelenggara turnamen.
Bagi Geral Vanenburg, turnamen Piala AFF U-23 ini sendiri sekaligus juga akan menjadi ajang debut bagi sang pelatih dalam menangani skuat Garuda Muda. Lumrahnya, sebelum menjalani turnamen resmi, sebuah tim akan melakukan uji coba terlebih dahulu untuk setidaknya mengukur seberapa erat chemistry permainan yang dibangun, atau mengimplementasikan konsep permainan yang diusung oleh sang pelatih.
Namun ternyata tidak demikian halnya dengan Gerald Vanenburg dan Timnas Indonesia U-23 saat ini. Pasalnya, tanpa ada laga uji coba terlebih dahulu, sang pelatih sudah harus mendampingi sang anak asuh di turnamen yang sebenarnya, di level regional pula.
Sehingga, bagi para penikmat sepak bola nasional, setidaknya hingga saat ini masih awam dan buta dengan taktik atau strategi yang bakal dimainkan oleh sang pelatih bersama Jens Raven dan kolega.
Namun, jika kita sedikit mau mengulik, sejatinya pola permainan yang bakal dikembangkan oleh Gerald Vanenburg masih tak jauh-jauh berbeda dengan posisinya saat masih aktif sebagai pemain sepak bola dulu. Menyadur laman transfermarkt.com, ketika masih aktif sebagai pesepakbola, pria berusia 61 tahun tersebut bermain sebagai sayap kanan.
Dan itu berarti, kemungkinan besar filosofi bermain menyerang akan dijadikan Vanenburg sebagai warna utama dalam skema permainan Timnas Indonesia U-23, mengingat seorang pelatih akan mengusung gaya permainan yang tak jauh berbeda dengan saat masih aktif bermain dulu.
Dan prediksi tersebut juga semakin diperkuat dengan histori kepelatihan yang pernah dilakukannya di akhir dekade 2000an lalu. Menyadur laman transfermarkt, ketika menjadi pelatih dari FC Eindhoven, Gerald Vanenburg memiliki formasi kesukaan 4-3-3, yang mana filosofi bermainnya cukup dinamis menyerang dan bertahan.
Selain itu, Gerald juga beberapa kali memainkan formasi 4-4-2 dengan double pivot atau 4-4-2 diamond saat melatih. Dan itu berarti, dalam rekam jejaknya sebagai pelatih, Gerald cenderung untuk memainkan empat pemain sebagai pengawal lini pertahanan.
Jadi, dari sini kita sudah bisa menebak bahwa nantinya di skuat Timnas Indonesia U-23, mantan pemain dari klub 1860 Munich ini akan memainkan formasi empat bek, dengan gaya bermain menyerang, baik itu dalam skema 4-3-3 maupun 4-4-2 double pivot atau diamond.
Hal ini juga menjadi semakin realistis, karena para pemain Indonesia juga dikenal memiliki kualitas yang baik dalam hal kecepatan. Patut diingat, baik dalam skema 4-4-2 maupun 4-3-3, pola serangan yang dibangun sebuah tim akan mengedepankan permainan yang melebar dan mengandalkan kecepatan, yang mana hal tersebut selama ini dikenal menjadi keunggulan dari para pemain Indonesia.
Sekarang, kita tinggal menunggu, apakah Gerald Vanenburg akan memainkan permainan menyerangnya dengan formasi 4-4-2 atau 4-3-3 di Piala AFF U-23 nanti. Yang jelas, pertandingan pertama melawan Brunei Darussalam (15/7/2025) akan menjadi jawaban atas misteri dari skema yang akan dimainkan oleh sang pelatih asal Belanda tersebut.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Patrick Kluivert dan 2 Pernyataannya yang Saling Bertolak Belakang di Waktu yang Terbilang Singkat
-
Harus Diakui, Timnas Indonesia Kerap Kehilangan Identitas Permainan di Era Patrick Kluivert
-
Meski Tampil Underperform, Yakob Sayuri Tak Layak untuk Dapatkan Hujatan Warganet!
-
Meski Dikalahkan Arab Saudi, Timnas Indonesia Masih Bisa Jadi Juara Grup dan Lolos Otomatis!
-
Banyak Pemain Sayap, tapi Mengapa Miliano Jonathans Berbeda dan Layak Jadi Andalan Kluivert?
Artikel Terkait
-
Breaking News! Info A1, Hari Ini Jordi Amat Datang ke Persija
-
Mauro Zijlstra OTW ke Timnas Indonesia, PSSI Naturalisasi 3 Pemain Lagi
-
Aston Villa Sanggupi Permintaan Venezia, Jay Idzes Selangkah Lagi Gabung?
-
Lolos Otomatis ke Piala Asia, Timnas Indonesia U-17 Dapatkan Keuntungan dan Kerugian Sekaligus
-
Siapa Deston Hoop? Pemain Keturunan Bisa Jadi Bek atau Striker Tak Sabar Bela Timnas Indonesia
Hobi
-
Gagal Redam Lawan, Bukti Skema Dua Bek Tengah Tak Cocok di Timnas Indonesia
-
Indra Sjafri Minta Diberi Waktu usai Timnas Indonesia U-23 Dibungkam India
-
Dear Patrick Kluivert, Tolong Jangan Gengsi Tiru Pakem Shin Tae-yong
-
Lari Itu Bukan soal Pace, tapi soal Progress! 4 Mitos Sesat yang Bikin Kamu Takut Mulai Lari
-
Patrick Kluivert dan 2 Pernyataannya yang Saling Bertolak Belakang di Waktu yang Terbilang Singkat
Terkini
-
4 Padu Padan Outfit Warna Putih ala Bona WJSN yang Kece Buat Hangout!
-
Ditanya Malam Pertama Setelah Menikah, Amanda Manopo: Kita Coba Hari Ini!
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Sinopsis Light of Dawn, Drama China yang Dibintangi Zhang Ruo Yun
-
Bunda Maia Beri Pesan Hidup pada Marshanda dan Maria Theodore: Pengalaman?