Pecco Bagnaia kembali harus bermasalah dengan motor Ducati Desmosedici GP25 miliknya. Harapannya untuk tampil impresif di GP Ceko 2025 kemarin sebenarnya sempat muncul setelah dia berhasil meraih pole position. Namun, keberhasilan di kualifikasi tersebut ternyata tak mampu dilanjutkan menjadi hasil yang manis di sesi balapan.
Pada sprint race hari Sabtu, Pecco sempat berada di posisi kedua dan terlihat cukup nyaman membuntuti pembalap di depannya, Marc Marquez. Namun, mendadak muncul notifikasi tekanan ban di dasbor motornya yang memaksanya menurunkan kecepatan.
Pecco pun memilih mengurangi kecepatan dan membiarkan beberapa pembalap lain menyalipnya demi menaikkan tekanan ban. Sayangnya, walaupun dia sudah melakukan itu, peringatan di dasbor tidak juga menghilang.
Ironisnya lagi, pada pemeriksaan pasca balapan, motornya ternyata tidak diperiksa tekanan bannya. Balapan sprint tersebut akhirnya hanya memberinya finis di urutan ketujuh.
Hari Minggu pun tak membawa banyak perubahan. Pecco membalap dengan penuh harapan bisa meraih podium. Namun, di tengah balapan, masalah pada sektor pengereman kembali membuatnya kesulitan.
Menurut pengakuannya, Pecco sudah merasakan adanya gangguan pada sistem rem sejak sesi latihan saat membuntuti Marquez, dan masalah itu ternyata muncul lagi di balapan utama. Ketika mencoba mempertahankan posisi di depan, Pecco tak berdaya saat Pedro Acosta dan Enea Bastianini menyalipnya.
"Tapi sekarang saya yang paling payah dalam pengereman, semua orang menyalip saya. Performa saya selalu bergantung pada pengereman, dan sekarang saya tidak bisa mencapai level itu. Itu sesuatu yang membatasi saya, baik dalam hal berkendara maupun kecepatan," ujar Pecco, dilansir dari MotoGP News.
Dia sempat berusaha keras untuk merebut posisinya kembali dari Acosta pada lap-lap terakhir, tetapi motornya tak memberinya dukungan maksimal hingga ia harus rela finis di posisi empat.
Usai balapan, Pecco tak menutupi kekecewaannya. Ia menjelaskan kepada media bahwa Ducati sebenarnya sudah melakukan berbagai cara untuk memperbaiki masalah pengereman yang menghantuinya belakangan ini.
Namun, upaya tersebut belum menunjukkan perkembangan berarti. Pecco menilai, daripada terus berkutat pada satu masalah yang belum ditemukan solusinya, ia dan tim mungkin akan mencoba cara lain untuk meningkatkan performanya di seri-seri berikutnya.
"Saya rasa itu sudah menjadi DNA motor ini dan sangat sulit untuk diubah. Saya rasa kami tidak akan memberbaikinya selama musim ini. Mungkin kami akan bisa memahami lebih banyak hal selama tes akhir tahun, tapi untuk saat ini, situasinya memang seperti ini, dan kami pasti tidak akan memperbaikinya," tambahnya.
Situasi ini tentu membuatnya semakin tertekan. Pecco yang sebelumnya sudah bermasalah dengan motor, tentu akan semakin kehilangan rasa percaya diri.
Namun, seri berikutnya di Austria bisa menjadi titik balik baginya. Red Bull Ring adalah salah satu sirkuit favoritnya. Dia tercatat selalu menang di sana sejak 2022 hingga 2024. Dengan catatan impresif itu, Pecco berharap GP Austria nanti bisa menjadi momen kebangkitannya.
"Saya akan bisa mencoba beradaptasi dan melaju kencang dengan cara lain. Lagipula, balapan berikutnya di Austria, di trek di mana saya selalu membuat perbedaan besar bagi semua orang, jadi kita lihat saja nanti apakah ada solusinya," kata Pecco optimis.
Dia bertekad menuntaskan masalah di GP25, menyiapkan mental yang lebih tenang, dan kembali menunjukkan kepada semua orang bahwa dirinya masih layak diperhitungkan dalam kompetisi ini.
Meskipun gelar juara dunia bukan lagi menjadi prioritas utamanya, Pecco diyakini akan tetap berusaha untuk kembali ke performa terbaiknya seperti musim-musim sebelumnya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kesan Jorge Martin Kembali ke MotoGP, Kalem dan Lebih Bijaksana
-
Rapor di GP Ceko 2025 Jelek, Alex Marquez Makin Tertinggal di Klasemen
-
Aprilia di GP Ceko 2025: Marco Bezzecchi P2, Jorge Martin Raih Poin Perdana
-
MotoGP Ceko 2025: Hanya 2 Pembalap Ducati di 10 Besar, Mulai Kalah Saing?
-
Ikuti Nasehat Ayah, Jorge Martin Tegaskan Tak Ingin Pindah Tim Karena Uang
Artikel Terkait
-
Kesan Jorge Martin Kembali ke MotoGP, Kalem dan Lebih Bijaksana
-
Rapor di GP Ceko 2025 Jelek, Alex Marquez Makin Tertinggal di Klasemen
-
Aprilia di GP Ceko 2025: Marco Bezzecchi P2, Jorge Martin Raih Poin Perdana
-
MotoGP Ceko 2025: Hanya 2 Pembalap Ducati di 10 Besar, Mulai Kalah Saing?
-
Ikuti Nasehat Ayah, Jorge Martin Tegaskan Tak Ingin Pindah Tim Karena Uang
Hobi
-
AFF U-23: Imbangi Myanmar, Thailand Tantang Timnas Indonesia di Semifinal
-
Kesan Jorge Martin Kembali ke MotoGP, Kalem dan Lebih Bijaksana
-
3 Pemain Naturalisasi Pilih Berkarir Liga Indonesia, Timnas Bisa Melemah?
-
Silent Hill f Hadirkan Teror Baru di Jepang, Siap Uji Nyali!
-
Persita Tangerang Terus Bangun Kekompakan, Carlos Pena Buka Suara
Terkini
-
Inflasi IPK: Kini Predikat Cumlaude Menjadi Lazim
-
Sore: Istri dari Masa Depan Debut 1,3 juta Penonton sejak 11 Hari Tayang
-
Ikon Metal Legendaris Ozzy Osbourne Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
-
Ulasan Buku Sepupu Misterius, Rahasia Sang Penulis Cilik
-
Antusiasme Tinggi, Trailer Film Mortal Kombat II Ditonton 106 Juta Kali