Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Mario Lemos, pelatih Persijap Jepara. (ileague.id)
Rana Fayola R.

Persijap Jepara harus mengakhiri tren positif mereka dalam kompetisi BRI Super League setelah dikalahkan Borneo FC dengan skor 1-3 dalam laga pekan ketiga yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda tepat pada hari Minggu (24/8/2025).

Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi tim promosi tersebut setelah sebelumnya tampil mengejutkan di dua pekan awal kompetisi. Persijap sempat mengalahkan Persib Bandung dengan skor 2-1 dan menahan imbang juara bertahan PSM Makassar 1-1.

Namun ketika menghadapi Borneo FC yang tengah dalam performa impresif, tim asuhan Mario Lemos harus mengakui keunggulan lawan. Pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi dan intensitas agresif sejak menit pertama.

Borneo FC membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-24 lewat Joel Vinicius yang berhasil memanfaatkan kerja sama apik dengan Julian Felipe Villa. Gol tersebut menjadi sinyal awal tekanan bertubi-tubi yang dilancarkan tim tuan rumah.

Menjelang babak pertama berakhir, Borneo FC menggandakan keunggulan lewat gol penalti yang dieksekusi oleh Mariano Peralta di masa injury time. Skor 2-0 menutup paruh pertama pertandingan.

Di babak kedua, Persijap Jepara menunjukkan perubahan gaya bermain yang lebih terbuka dan agresif. Mereka berusaha mengejar ketertinggalan dan akhirnya mencetak gol balasan melalui Dicky Kurniawan pada menit ke-73 lewat situasi bola mati.

Sayangnya, hanya berselang tiga menit kemudian, Joel Vinicius kembali mencetak gol untuk Borneo FC dan membawa timnya unggul 3-1. Skor tersebut bertahan hingga pertandingan usai dan memastikan kemenangan Borneo FC.

Organisasi Pertahanan Borneo FC Buat Serangan Persijap Jepara Tumpul

Meski berhasil mencetak satu gol, serangan Laskar Kalinyamat dinilai kurang efektif dalam menembus pertahanan rapat yang dibangun Borneo FC sepanjang pertandingan. Struktur pertahanan solid yang dikomandoi oleh barisan belakang Borneo membuat serangan-serangan Persijap banyak terhenti di lini tengah.

Mario Lemos mengakui bahwa timnya sempat kehilangan fokus di beberapa momen penting pertandingan. Ia juga menilai kekalahan ini bukan sepenuhnya karena kualitas lawan, melainkan karena kurangnya pengalaman dari para pemainnya di level kompetisi tertinggi.

“Saya merasa sebenarnya kami punya banyak peluang di laga kali ini. Tapi memang pemain kita agak kurang pengalaman dengan kondisi di luar teknikal di lapangan dan akhirnya kita kebobolan di menit-menit akhir,” ujar Lemos, menyadur ileague.id pada Senin (25/8/2025).

Kekalahan tersebut meninggalkan pekerjaan rumah besar bagi Persijap yang sebelumnya mencatat dua hasil impresif di awal musim. Sebagai tim promosi, mereka tetap menunjukkan semangat juang dan determinasi tinggi selama pertandingan berlangsung.

Gol dari Dicky Kurniawan menjadi bukti bahwa Persijap tidak menyerah begitu saja. Mereka tetap memberikan perlawanan dan mencoba membuka ruang untuk menciptakan peluang di tengah tekanan dari tim tuan rumah.

Dari sisi statistik, Persijap mampu mengimbangi permainan cepat Borneo FC di beberapa fase pertandingan. Namun pengalaman dan efektivitas serangan Borneo menjadi pembeda utama dalam laga ini.

Kemenangan ini membuat Borneo FC kokoh di puncak klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan raihan sempurna sembilan poin dari tiga laga. Mereka kini menjadi tim yang belum pernah kehilangan satu poin pun sejak musim dimulai.

Sementara itu, Persijap Jepara harus puas tertahan di posisi kesembilan klasemen dengan koleksi empat poin dari tiga pertandingan yang telah dijalani.

Bagi Mario Lemos, kekalahan ini menjadi pelajaran penting dalam perjalanan panjang Persijap di Liga 1 musim ini. Ia tetap optimis bahwa timnya bisa bangkit dan memperbaiki kekurangan di laga-laga berikutnya.

“Borneo FC punya banyak pemain berkualitas, organisasi pertahanan yang bagus. Sedangkan kami sudah mulai menurun fokusnya di babak kedua. Mereka juga selalu disiplin, beda dengan kami yang saat mendapatkan serangan, ada beberapa pemain yang tidak disiplin sehingga terjadi gol,” tutupnya.

Tren positif Persijap memang terputus, namun secara keseluruhan performa mereka sebagai tim promosi tetap layak diapresiasi. Keberhasilan meraih poin di dua laga awal menjadi modal penting untuk membangun kepercayaan diri tim.

Dengan jadwal pertandingan yang semakin ketat dan kualitas lawan yang terus meningkat, Persijap dituntut untuk meningkatkan konsistensi dan memperkuat lini pertahanan mereka agar tidak kembali kebobolan dengan mudah.