Hanya dalam rentangan beberapa hari ke depan, Timnas Indonesia akan menjalani pertarungan nan menentukan dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026.
Berstatus sebagai tim peringkat keempat babak kualifikasi ronde ketiga, Pasukan Merah Putih harus kembali berjibaku untuk memperebutkan satu tiket otomatis untuk masing-masing grup.
Sepertimana dilansir laman Suara.com (2/10/2025), Timnas Indonesia sendiri tergabung di grup B babak kualifikasi ronde keempat. Namun, jika dilihat-lihat, sejatinya menempati grup B sendiri bukanlah sebuah hal yang buruk bagi Indonesia.
Meskipun akan berhadapan dengan lawan-lawan yang berat, namun setidaknya ada dua alasan yang membuat Indonesia bisa menjalani grup B ini relatif lebih mudah ketimbang harus berada di grup A.
Apa sajakah itu? Mari kita ulas bersama!
1. Melawan Musuh yang Tak Asing
Dilansir laman Suara.com (2/10/2025), Timnas Indonesia tergabung di grup B babak kualifikasi ronde keempat bersama dengan dua tim asal Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Irak.
Jika dilihat dari segi lawan yang akan dihadapi tentu kita ketahui bersama bahwa baik Arab Saudi maupun Irak sejatinya bukanlah lawan yang asing bagi Timnas Indonesia.
Arab Saudi yang akan menjadi lawan pertama Indonesia, adalah tim yang pernah dua kali dilawan Skuat Garuda di ronde ketiga babak kualifikasi lalu.
Sementara Irak, juga pernah dilawan sebanyak dua kali oleh Timnas Indonesia di ronde kedua babak kualifikasi. Bukan hanya itu, di gelaran Piala Asia 2023 lalu, Indonesia juga berada satu grup dengan Irak, sehingga total semenjak awal tahun 2024, Indonesia sudah merasakan 3 pertarungan melawan Irak di level senior.
2. Tak Berada Satu Grup dengan Qatar
Alasan kedua yang membuat Indonesia bisa menjalani persaingan di grup B dengan lebih mudah adalah karena mereka tak berada satu grup dengan Qatar.
Bukannya berpikiran buruk, namun dalam sejarah pertandingan yang dilakoni oleh Qatar, negara asal Timur Tengah tersebut kerap kali mendapatkan keuntungan dari wasit yang memimpin, tak peduli di level senior maupun junior.
Tentunya kita masih sangat ingat dengan tragedi final Piala Asia 2023 yang menimpa Yordania. Di partai puncak glearan yang dihelat di Qatar, wasit pemimpin pertandingan memberikan hadiah penalti hingga tiga kali kepada Qatar, yang mana membuat mereka pada akhirnya menjadi kampiun Asia di edisi tersebut.
Bukan kekuatan Timnas Qatar semata, namun faktor-faktor nonteknis seperti inilah yang kerap menghantui lawan-lawan Qatar ketika bertarung melawan tim berjuluk The Maroon tersebut.
Dan beruntungnya, Timnas Indonesia terhindar dari mereka di ronde keempat ini.
Itulah 2 alasan mangapa Timnas Indonesia bisa menjalani pertarungan di grup B ini dengan relatif lebih mudah ketimbang harus bertarung di grup A. Semoga saja ini adalah sebuah jalan dari semesta untuk membawa Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2026 mendatang.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas Indonesia U-22, SEA Games dan Laga Uji Coba Melawan Mali yang Terkesan Percuma
-
Uji Coba Kontra Mali dan Alarm Bahaya dari Ivar Jenner di Balik Penampilan Impresifnya
-
Duel Kedua Kontra Mali dan Jejak Warisan STY di Balik Kebangkitan Timnas Indonesia U-22
-
Persija Jakarta, Rizky Ridho dan Perpanjangan Kontrak sang Pemain yang Sangat Prospektif
-
FIFA Puskas Award 2025: Banyak yang Cetak Gol Serupa, Mengapa Lesakan Rizky Ridho Istimewa?
Artikel Terkait
-
Kluivert: Timnas Indonesia Siap Ukir Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia!
-
Jordi Amat Soroti Polemik Wasit di Ronde Keempat, Tetap Optimis?
-
Timnas Indonesia dan Kendala Minimnya Waktu Berkumpul Jelang Ronde Keempat yang Kini Menghantui
-
Calvin Verdonk Dicoret dari Skuad Lille, Lobi PSSI demi Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Justin Hubner Tampil Gemilang, Bawa Fortuna Sittard Menang 1-0 atas Volendam
Hobi
-
Timnas Indonesia U-22, SEA Games dan Laga Uji Coba Melawan Mali yang Terkesan Percuma
-
Suka GTA dan The Sims? 3 Game Mobile Ini Punya Feel Mirip Keduanya
-
Uji Coba Kontra Mali dan Alarm Bahaya dari Ivar Jenner di Balik Penampilan Impresifnya
-
Butuh Ivar Jenner, Indra Sjafri Minta PSSI Rayu FC Utrecht Demi SEA Games
-
Duel Kedua Kontra Mali dan Jejak Warisan STY di Balik Kebangkitan Timnas Indonesia U-22
Terkini
-
Pakar Ungkap Tantangan Transisi Energi Indonesia, Masih Tersendat Ketergantungan Fosil
-
Raditya Dika dan Die with Zero: Cara Baru Melihat Uang, Kerja, dan Pensiun
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Style Hangout ala Kang Hye Won: 4 Inspo OOTD Cozy yang Eye-Catching!
-
Demam? Jangan Buru-Buru Minum Obat, Ini Penjelasan Dokter Soal Penyebabnya!