Jika dibandingkan dengan kemajuan sepak bola sesama negara Asia Tenggara, tak dapat dipungkiri bahwa kompetisi Indonesia memang cukup tertinggal. Menurut Alex Pastoor, ini juga disebabkan oleh organisasi sistem yang masih belum teratur.
Hal tersebut disampaikan usai Pastoor resmi hengkang dari Timnas Indonesia bersama gerbong pelatih Belanda yang dipimpin Patrick Kluivert. Diketahui, ia sempat menjabat sebagai asisten pelatih skuad Garuda sejak Januari hingga akhirnya putus kontrak pada Oktober kemarin.
“Masalahnya adalah belum ada kompetisi yang benar-benar diselenggarakan dengan rapi,” ujarnya, sebagaimana dikutip Suara.com dari program Rondo di Ziggo Sport.
Diketahui, kompetisi sepak bola di Indonesia meliputi Super League, Championship, kompetisi strata tiga, dan kompetisi stata empat. Walau sudah mulai beragam, ternyata ajang untuk usia dini masih belum begitu sistematis.
Dampaknya, regenerasi para pemain sulit dijalankan dengan maksimal. Catatan inilah yang disebut-sebut menjadi pekerjaan rumah bagi federasi atau PSSI. Namun di sisi lain, Alex Pastoor tak dapat menutupi rasa kagumnya terhadap kemampuan para pemain.
Di tengah keterbatasan fasilitas, misalnya kondisi lapangan yang kurang ideal, mereka bisa tetap menunjukkan kemampuan teknik yang apik.
“Kami melihat sendiri, para pemain Indonesia itu punya teknik bagus. Bahkan di lapangan tak rata pun mereka masih bisa bermain dengan sentuhan bagus,” paparnya.
Talenta para pemain lokal turut disaksikan langsung oleh Denny Landzaat yang kemarin juga menjadi mantan asisten Patrick Kluivert.
Pastoor menambahkan, “Denny Landzaat bahkan ke Maluku, melihat pemain bermain di lapangan dengan kondisi buruk, tapi kemampuan teknisnya tetap mengesankan.”
Transformasi PSSI yang Masih Terus Berjalan
Di bawah pimpinan Erick Thohir sebagai Ketua Umum, PSSI memang memiliki target tersendiri untuk perkembangan kompetisi liga Indonesia. Mereka merancang deretan transformasi yang masih terus berjalan.
Salah satunya, lewat penggunaan VAR hingga sejumlah aturan baru mengenai pemain asing di setiap klub peserta. Tentu kritikan Alex Pastoor terkait sistem kompetisi yang belum terorganisasi perlu untuk dipertimbangkan dan menjadi bahan evaluasi agar target kemajuan yang disiapkan bisa tercapai.
Baca Juga
-
Makin Kocak, Taxi Driver 3 Bocorkan Karakter Jang Hyuk Jin dan Bae Yoo Ram
-
G-Dragon Cetak Sejarah, Inilah Para Pemenang Ajang Penghargaan Budaya Korea
-
Kim Hee Sun Cari Jati Diri di Because There Is No Next Life, Ini Perannya
-
Shin Tae-yong Masuk Bursa Pelatih Baru Thailand, PSSI Bakal 'Ketikung'?
-
Visual Pyo Ye Jin di Taxi Driver 3 Bikin Pangling, Intip Bocorannya
Artikel Terkait
-
Berpotensi Jadi Pelatih Interim Timnas Indonesia, Ini Rekam Jejak Kepelatihan Alexander Zwiers
-
Bisa Ikuti Langkah Thailand, Alexander Zwiers Berpotensi Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Bukan STY, Legenda Ini Justru Sarankan PSSI Rekrut Pelatih Lokal di Timnas!
-
Shin Tae-yong Dicoret dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia, Merapat ke Thailand?
-
Shin Tae-yong Lebih Berkelas? Kontras Sikapnya dengan Alex Pastoor Usai Didepak PSSI
Hobi
-
Bukan STY, Legenda Ini Justru Sarankan PSSI Rekrut Pelatih Lokal di Timnas!
-
French Open 2025: Ganda Putra Indonesia Hadapi Malaysia di Perempat Final
-
Kluivert dan Vanenburg Sama-sama Dampingi 8 Laga Skuad Garuda, Lebih Bagus Mana Catatannya?
-
Rekap French Open 2025 Day 3: Wakil Indonesia Berguguran, Tersisa Tiga
-
Statement French Open 2025 Jadi Panggung Terakhir, Chae Yu Jung Pensiun?
Terkini
-
Netflix Rilis Abadi Nan Jaya: Zombie Lokal dengan Sentuhan Budaya yang Bikin Penasaran!
-
Gaya Melatihnya Mirip Shin Tae-yong! Benarkah Jesus Casas Jadi Jawaban Timnas Indonesia?
-
Makin Kocak, Taxi Driver 3 Bocorkan Karakter Jang Hyuk Jin dan Bae Yoo Ram
-
Kekinian! 4 Daily Outfit ala Gawon MEOVV yang Menarik Buat Disontek
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya