Hutang adalah salah satu kebiasaan seseorang saat kondisi keuangan tengah menipis. Oleh karenanya, banyak tempat yang menawarkan dana pinjaman. Dikarenakan kita sudah memasuki era globalisasi, hal tersebut dimudahkan menjadi online.
Namun, perlu diketahui apa yang akan kamu dapat selain uang. Misalnya, 4 dampak buruk di bawah ini. Gunanya, agar kamu siap akibat yang dirasakan begitu selesai menggunakan pinjaman online.
1. Kecanduan
Saat ini, banyak perusahaan besar yang meminjamkan dana secara online. Prosesnya pun terbilang sangat mudah. Informasi yang diminta hanya sebuah kartu identitas. Sedangkan nominal pinjamannya berada di angka maksimal yang tinggi.
Tidak heran, banyak masyarakat yang tergiur untuk melakukan hal tersebut. Bahkan, hingga ketagihan dan terus-terusan meminjam uang. Bukan hanya untuk kebutuhan, juga keinginan. Misalnya, gaya hidup mewah. Bukankah lebih baik menabung?
2. Malas Bekerja
Tidak hanya mudah, proses pencairan pinjaman online juga sangat cepat. Bisa hitungan jam bahkan menit! Pantas saja banyak yang mengandalkannya sebagai cara untuk mengatasi masalah keuangan.
Namun, dampak buruk dari kemudahan ini adalah rasa malas. Beberapa dari kamu mungkin berpikir, pinjaman online adalah satu-satunya alternatif. Jadi, kamu tidak ingin bekerja keras lagi. Oleh karena itu, saat sedang butuh, kamu lebih memilih bertransaksi disana.
Kamu bahkan tidak terlalu memikirkan bagaimana cara menggantinya. Penyebabnya adalah "yang penting ada duitnya dulu", serta jangka waktu penagihan yang masih lama.
3. Sistem Eror
Dikarenakan serba digital, resiko eror dari pinjaman online sangatlah tinggi. Misalnya, sudah bayar tagihan, tapi sistem mengatakan kamu belum melunasinya. Terlebih saat perusahaan yang bersangkutan, susah dihubungi. Jadi, keadaan akan semakin buruk dan membuatmu tidak tenang.
Beberapa hari lalu juga ada kasus seperti ini yang ramai diperbincangkan pada platform Twitter. Seorang wanita harus membayar berpuluh kali lipat tagihan pinjaman online dari jumlah seharusnya. Ditambah, bunganya yang tinggi. Mengerikan, ya!
4. Dijauhi Orang
Saat kamu belum atau tidak melunasi pinjaman, para penagih akan menghubungi seluruh kontak dalam ponselmu. Jika sopan tidak masalah. Kebanyakan dari mereka akan menggunakan kata-kata kasar di belakang namamu. Akibatnya, orang yang bersangkutan akan menjauhimu. Bahkan menyebarkan ketidaksukaan itu kepada orang lain. Apakah kamu siap untuk menanggung rasa malu tersebut?
Nah, itulah keempat dampak buruk yang datang dari pinjaman online. Jadi, apakah kamu semakin ragu atau tetap melakukannya?
Baca Juga
-
Tolak Bahasa Melayu, Warga Malaysia Ini Larang Indonesia Menonton Upin-Ipin
-
5 Alasan Buruk yang Bikin Seseorang Memutuskan untuk Menikah, Bisa Berdampak Negatif
-
5 Pikiran Positif Ini Bisa Muncul saat Berhubungan dengan Pria yang Tepat, Wanita Perlu Tahu
-
5 Manfaat Talas bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kekuatan Tulang
-
Jangan Pernah Mau Mengubah 5 Hal Ini hanya Demi Kebahagiaan Pasangan
Artikel Terkait
-
Pinjol Ilegal Marak, Kemudahan Akses Kredit Perbankan Dinilai Bisa jadi Solusi
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Bintangi Film Hutang Nyawa, Rachel Vennya Sampai Stres hingga Nangis Bareng Tasyka Namya
-
OJK Mau Evaluasi Batas Suku Bunga Pinjol, Begini Respon Industri
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
WayV Bertransformasi Jadi Bad Boy di Teaser MV Lagu Terbaru 'Frequency'
-
Berpisah dengan Ducati, Bos Pramac Sampaikan Pesan Kesan yang Positif
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi