Deddy Corbuzier mengumumkan bila ia berencana berhenti dari semua media sosial dan podcast. Bahkan, kabarnya Deddy Corbuzier juga akan berhenti menggunakan Whatsapp (WA). Informasi itu disampaikan melalui akun Instagram miliknya beberapa waktu lalu.
Tentulah sikap yang akan diambil oleh Deddy Corbuzier telah membuat para pengemarnya patah hati. Bagaimana tidak, sosok idola para warganet ini telah banyak memberikan hiburan menarik harus pergi begitu saja dari media sosial.
Tentulah para warganet meminta agar niat ini diurungkan. Sebab, warganet sangat membutuhkan konten-konten kreatif yang diproduksi oleh Deddy Corbuzier.
Kendati demikian, apabila untuk rehat sejenak dari media sosial, masih mungkin masih dimaklumi. Akan tetapi, kalau berhenti untuk selamanya dari media sosial, tentulah akan banyak yang kecewa. Artinya, akan lebih baik bila rencana untuk berhenti dari dunia medsos ditunda.
Sebab sosok seperti Deddy Corbuzier ini sangat berkontribusi dalam pelembagaan demokrasi digital. Pasalnya, banyak konten-konten kreatif yang disajikan sangat bermanfaat bagi pengetahuan dan pembelajaran warganet.
Dengan kata lain, konten-konten yang dihasilkan selama ini sangat begitu mewarnai dinamika demokrasi di Indonesia.
Bila sosok seperti Deddy Corbuzier berhenti dari Podcast dan medsos, tentu ini kerugian bagi warganet dan masa depan demokrasi digital. Sebab kita saat ini butuh para aktor-aktor yang berani memproduksi konten kreatif, termasuk berbau kritikan yang tentunya argumentatif dan konstruktif. Demokrasi digital tidak akan berkembang bila kontennya monoton dan jauh dari kritikan.
Pasalnya, sosok seperti Deddy Corbuzier merupakan salah satu konten kreator yang sangat dibutuhkan bagi pendewasaan demokrasi digital saat ini. Tanpa hadirnya para konten kreator, sudah dipastikan jagat media sosial di Indonesia akan selalu dipenuhi oleh berbagai unggahan negatif yang sangat tidak bisa memberikan kontribusi positif bagi demokrasi.
Singkat kata, kalau buat rehat sejenak, mungkin masih wajar ya. Akan tetapi kalau selamanya, kasihan para warganet yang sangat menantikan konten-konten kreatif dari Deddy Corbuzier, termasuk saya sendiri.
Saya akui, selama ini banyak konten yang disajikan Podcast sangat mencerdaskan dan memberikan pembelajaran bagi tumbuh kembangnya iklim demokratisasi di tanah air
Baca Juga
-
Ancaman Sanksi dari PDIP Soal Capres Terkesan Lebay
-
Mengapa Video Santri Tutup Telinga saat Dengar Musik Begitu Viral?
-
Gegara Bentangkan Poster ke Jokowi, Akhirnya Suroto Diundang ke Istana
-
Pejabat Negara Makin Kaya Raya Selama Pandemi, Bagaimana Sikap Publik?
-
Partai Demokrat Ditantang oleh Rakyat untuk Menjadi Oposisi?
Artikel Terkait
Kolom
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
Indomie Double Plus Nasi Adalah Cara Saya Menyiasati Kemiskinan
-
Kecemasan Kolektif Perempuan dan Beban Keamanan yang Tak Diakui
-
Dari Pesisir Malang Selatan, Cerita tentang Penyu dan Kesadaran
Terkini
-
Bertabur Bintang, Ini Jajaran Pemain Film 'Tazza 4: The Song of Beelzebub'
-
Nicholas Saputra Menahan Tangis soal Banjir Sumatra: Kita Hanya Numpang
-
Persib Bandung Move On dari Malut United, Fokus Hadapi Bhayangkara FC
-
Kawula17 Dorong Orang Muda Aktif Mengawal Kebijakan Iklim
-
Review Drakor Shin's Project: Ada Ahli Negosiator di Balik Kedai Ayam Goreng