Potensi Youtube sebagai platform media audio visual untuk terus berkembang dan melaju pesat tampaknya mustahil untuk dihindari. Seiring dengan tawaran Youtube untuk menggandeng para konten kreatif di seluruh dunia tampaknya bukan tidak mungkin menjadikan Youtube sebagai Platform media digital raksasa dengan jangkauan sangat luas di penjuru dunia.
Di satu sisi, situasi pandemi yang belum juga menemukan kepastian kapan akan berakhir, menjadikan Youtube, salah satu media yang digemari dan dicari orang banyak untuk berbagai kepentingan dan keperluan. Termasuk adalah kebutuhan hiburan mengusir segala penat, kebosanan, stres akibat rutinitas sehari hari. Termasuk pengalihan pikiran di saat pandemi terus mengancam dan menekan. Tentunya fakta ini membuka ruang youtube sebagai media hiburan di kala pandemi.
Dengan demikian, penggunaan platform media sosial berbasis video layaknya Youtube dan Tik Tok ini, menjadi lahan yang harusnya digarap secara serius di masa pandemi. Di mana masyarakat tidak boleh berkumpul dalam jumlah banyak dan menggelar kerumunan massa layaknya konser, pertunjukan atau galeri seni.
Di masa pandemi yang seakan membatasi ruang gerak untuk mengumpulkan penonton, kini bisa dialihkan melalui konser atau panggung di Youtube atau Tik Tok. Para konten creator, seniman atau budayawan bisa tetap melakukan pertunjukan , konser, atau pemajangan karya tanpa harus membuka stand, atau mendirikan panggung hiburan di dunia nyata. Mereka cukup mengundang penggemarnya untuk berkumpul di jam tertentu untuk kemudian menampilkan seni , bakat dan kreasi mereka untuk dinikmati. Sementara di sisi lain, masyarakat tetap mendapatkan hiburan dan kepuasaan dari tontonan yang mereka nikmati.
Youtube dan Tik Tok kini menjadi semacam panggung baru bagi para pekerja seni untuk terus berkarya dan berkreasi tanpa batas. Belum lagi jika nantinya bisa meraih jumlah subscriber dan jam tayang yang dipersyaratkan platform bersangkutan. Ibarat pepatah sekali mendayung dua pulau terlewati, Kalangan kreatif dan pekerja seni tentu selain menggelar pertunjukan dan galeri di outube namun memiliki potensi dan kans untuk memonetisasi chanel mereka. Jika mereka jeli melihat peluang, ini tentu bisa menjadi ajang bisnis yang memiliki prospek ke depan.
Di samping itu, jika ini terus berkembang, para pekerja seni dan creatorakan lebih tertantang mendorong kinerjanya melahirkan karya karya indah dan paten yang memenuhi kebutuhan akan seni dan hiburan bagi masyarakat. (NATA)
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Nonton Indonesia vs Arab Saudi, Prabowo Diduga Tertipu Live Streaming Game PES di YouTube
-
Teh Novi Tahu Orang yang Memotret Dirinya Diam-Diam di Kelab Malam: Saya Cari Sampai Dapat!
-
Konten Ayu Ting Ting Bantu UMKM Dituding Mirip YouTuber Ini: Enggak Papa Asal Positif
-
Isu Video 12 Menit Viral, Segini Penghasilan YouTube ONIC Lydia
-
Segini Gaji Angelina Sondakh dari YouTube, Pantas Bisa Tenteng Tas Hermes Ratusan Juta
Kolom
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Generasi Alpha dan Revolusi Parenting: Antara Teknologi dan Nilai Tradisional
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
Terkini
-
Nyaman dan Stylish, Intip 4 Inspirasi OOTD Cozy ala Jung Chae-yeon
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Warung Bang Gino, Jawaranya Seblak di Kota Jambi
-
Ada 4 Pemain Timnas U-20 di AFF Cup, Jadi Ajang Pemanasan Piala Asia U-20?