Gempa SULBAR 6,2 Magnitudo pada 15 Januari 2021, telah menjadi kenangan bagi masyarakat Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Majene dan Mamuju. Tentu semua tahu bahwa bencana tersebut menjadi salah satu peristiwa besar yang juga pernah terjadi di Indonesia.
Ratusan nyawa yang menghilang dari kejadian itu, kerugian harta benda pun hangus, sehingga banyak orang-orang yang merasa terpanggil untuk membantu masyarakat SULBAR yang tengah tertimpa bencana. Peristiwa itu telah mempertontonkan tenda-tenda posko pengungsian yang sedang dilanda kesedihan dan keprihatinan.
Tentu tak perlu diperdebatkan lagi, kesedihan mereka adalah kesedihan kita bersama, sehingga bantuan untuk menormalisasi kembali korban datang secara berbondong-bondong. Relawan dari berbagai daerah turun langsung di lapangan untuk ikut membantu, dengan harapan agar dapat mengurangi beban korban.
Bersama kawan seperjuangan di organisasi, kami juga menggalang dana dan membuka posko bantuan di sekretariat GMNI, yang nantinya akan disalurkan. Bantuan pun datang dari berbagai daerah, seperti bantuan pakaian, sembako, uang, dan perlengkapan lainnya, dengan harapan setidaknya dapat mengurangi beban korban.
Saya bersama kawan GMNI berangkat ke Ulumanda, Kabupaten Majene, untuk menjadi relawan korban di sana sebagai salah satu pusat terparah juga. Di sepanjang perjalanan, puluhan rumah roboh, perjalanan yang macet, bahkan tanah longsor pun menghalangi jalan kami.
Waktu itu, kami akan menuju ke kampung Tammerimbi, Ulumanda. Kampung yang sangat sulit dijangkau kendaraan akibat longsor yang menghantam jalanan. Akhirnya, terpaksa kami harus jalan kaki, di samping itu pula ada juga motor terpaksa diangkat untuk lebih mempermudah penyaluran bantuan ke korban di Temmerimbi.
Di kampung Tammerimbi, dinding tembok banyak yang lumpuh, saat malam hari tiba pemandangan terlihat gelap, akibat listrik yang terputus. Masyarakat tak ada lagi yang tinggal di rumah, mereka semua mengungsi yang hanya beratapkan tenda terpal.
Hal itu membuat kami tidak hanya datang untuk membawa bantuan saja. Bahkan, kami juga memasang tenda posko bantuan dan berbaur dengan tenda masyarakat. Banyak hal yang dapat kami dapatkan, rasa solidaritas, rasa kemanusiaan, dan kesabaran telah memantik pikiran kami. Atas nama kemanusiaan, kami menjadi relawan di tempat gempa.
Hampir sekitar dua bulan, kami berposko di pusat lokasi. Namun, ada banyak tempat yang kami jadikan tempat posko. Kami menyasar dan mencari titik korban yang sulit dijangkau bantuan pemerintah. Hal itu kami lakukan agar bantuan dapat cepat tersalurkan secara merata.
Kejadian itu akan menjadi kenangan, rasa kemanusiaan, dan kepedulian terhadap sesama akan tetap abadi. Sebab, ia termasuk nilai moralitas yang tidak ada tandingannya. Bukan hanya ketika ada bencana, rasa kemanusiaan mesti menyala-nyala pada setiap individu manusia setiap saat.
Awal Tahun 2021, akan menjadi kenangan bagi masyarakat Sulawesi Barat, dan nantinya akan menjadi sebuah motivasi untuk tetap bangkit, karena tidak akan ada ujian kalau tidak ada hikmah dibaliknya.
Tag
Baca Juga
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Pendidikan di Era Global: Belajar dari Dunia, tapi Tetap Jadi Diri Sendiri
-
Etika Pesantren Hilang di Layar Kaca? Kritik Pedas Tayangan yang Merendahkan Tradisi
-
Remaja, Mental Health, dan Agama: Saat Dunia Bising, Iman Tempat Kembali
Artikel Terkait
Kolom
-
Kamu Mau Menyerah? Coba Lihat Lagi, Bukankah Kamu Sudah Sejauh Ini?
-
Adu Jurus Purbaya VS Luhut: Polemik Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Satu Tahun Prabowo-Gibran, Apa Kabar Pendidikan Kita?
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
Terkini
-
Setelah Dievakuasi, Ancaman Belum Usai: Risiko Kesehatan Kontaminasi Cs-137
-
40 Hari Bolos Sekolah, Ferry Irwandi Tersentuh oleh Kesabaran Sang Guru!
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Sunscreen saat Hujan, Pentingkah? Jangan Sampai Salah Langkah!
-
Raisa & Hamish Daud Umumkan Perpisahan, Fans Teringat Lirik 'Usai di Sini'