Organizational development memainkan peran penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Pasalnya, hal tersebut memiliki pengaruh pada prosedur pengambilan keputusan. Organizational development membantu perusahaan mempromosikan dan mengelola pertumbuhan dari perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu, hal tersebut digunakan oleh perusahaan sebagai alat untuk menganalisis area yang perlu diubah dan dampak apa yang dapat ditimbulkan dari pengembangan suatu organisasi.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan strategi organizational development untuk memecahkan beberapa tantangan dalam organisasi adalah Apple Inc. Apple merupakan salah satu merk yang dapat dikatakan sukses di pasar global yang cukup menghadapi beberapa tantangan. Namun, mereka dapat mengimplementasikan strategi organizational development untuk menghadapi tantangan tersebut.
Aspek driver forces yang menyebabkan Apple Inc. melakukan pengembangan organisasi adalah customer dan pesaing. Keunggulan kompetitif dari Apple semakin lama menurun karena antusiasme customer dan investor pada produk baru yang dikeluarkan oleh Apple mulai berkurang, seperti pada peluncuran iPhone X (Bombessays, n,d). Selain itu, Apple juga sempat menghadapi tantangan yang signifikan pada kompetitor mereka di mana Google dan Amazon terus mengungkap merek lain yang memiliki keunggulan daripada iPhone maupun iPad.
Keunggulan Kompetitif Apple Inc.
Produk dari Apple Inc., seperti iPhone, iPad, dan Mac menjadi produk unggulan dengan branding perusahaan kuat, mendorong pelanggan yang membeli satu produk Apple menjadi ingin mencoba yang lain. Oleh karena itu, Apple Inc. berupaya melakukan perubahan agar mencapai keunggulan kompetitif atas saingannya untuk mencapai posisi yang diinginkan. Caranya dengan menciptakan produk yang unik, berharga, dan sulit untuk ditiru dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Keunggulan kompetitif yang utama bagi perusahaaan adalah kemampuan untuk mengembangkan produk inovatif yang berbagi sistem operasi, software, dan aplikasi yang sama. Hal tersebut dapat meminimalkan risiko, waktu, dan biaya pengembangkan produk, serta memungkinkan perusahaan memperkenalkan produk baru dan memiliki keunggulan di antara para pesaing.
Supplier, developer, dan partner bisnis memberikan Apple Inc. keunggulan kompetitif yang kuat. Apple memiliki komunitas lebih dari 6 juta pengembang perangkat lunak independen yang membuat aplikasi untuk produk Apple. Tentunya, hal tersebut memberi Apple kendali atas seluruh proses pengembangan produk, manufaktur, dan marketing yang menciptakan keunggulan yang bahkan sulit untuk ditandingi oleh pesaing.
Rewards
Apple Inc. selalu berusaha meningkatkan produknya dengan memiliki metode yang digunakan untuk meyakinkan bahwa karyawan mereka selalu melakukan research guna menciptakan improvement baru pada produknya. Dengan demikian, perusahaan dapat selalu menawarkan perubahan pada produknya sedikit demi sedikit.
Salah satu strategi pengembangan organisasi pada Apple Inc. untuk mengembangkan organisasi serta produk dari organisasinya adalah perusahaan memberikan penghargaan atas inovasi. Hal tersebut merupakan budaya dari Apple Inc. untuk memastikan bahwa karyawan yang inovatif dan kreatif mendapatkan apresiasi dan penghargaan.
Apple Inc. menawarkan kenaikan gaji hingga 25% kepada karyawannya apabila mereka mendapatkan review operasi toko yang baik di awal tahun (Chaykowski, 2012). Selain itu, begitu karyawan menemukan sesuatu yang dapat menguntungkan perusahaan, mereka memperkenalkan konsep tersebut kepada timnya. Tim tersebut kemudian melakukan research terhadap konsep tersebut dan mematangkan ide bagaimana konsep tersebut dapat terealisasikan dengan baik (Mallin & Finkle, 2011). Hal tersebut dilakukan oleh Apple Inc. sebagai bentuk motivasi bagi karyawannya untuk selalu bekerja kreatif yang akan berdampak pada pengembangan perusahaan dalam menghadapi tantangan.
Managing the Diversity
Strategi pengembangan organisasi Apple Inc. selanjutnya adalah managing the diversity. Saat ini, Apple Inc. mempekerjakan lebih dari 11.000 wanita secara global. Di Amerika Serikat, mereka mempekerjakan lebih dari 2.200 karyawan karyawan kulit hitam dan 2.700 karyawan Hispanik, di mana hampir 50 persen orang yang mereka pekerjakan di Amerika Serikat adalah wanita, kulit hitan, Hispanik, atau penduduk asli Amerika.
Inklusi dan keragaman menjadi landasan dari komunitas Apple secara global. Perusahaan mengatakan bahwa mereka telah melakukan upaya menuju kepemimpinan inklusif dengan membawa karyawan baru ke Apple dan merekrut dari dalam. Karyawan dengan ras Asian dalam angkatan kerja Apple juga meningkat menjadi 27% pada tahun 2020, naik dari 23% pada tahun 2018.
Ras dan etnis lain tetap dalam posisi yang sama, meskipun karyawan kulit putih turun 3% sejak 2018. Apple Inc. juga membuat kemajuan dalam keragaman gender. Wanita sekarang mewakili 34% dari semua karyawan di Apple atau naik dari 33% pada 2018 dan 30% pada 2014.
Di antara karyawan di bawah 30 tahun, porsi karyawan wanita telah meningkat menjadi sebesar 40%. "Kami bangga dengan pondasi yang kami bangun dan mampu melihat dengan jelas mengenai tantangan yang ada. Bersama-sama kami berkomitmen untuk menjalankan perjalanan ini dengan humility dan tekad." ujar Barbara Whye, Apple's vice president of Inclusion & Diversity.
Apple Inc. juga percaya bahwa kesetaraan adalah untuk semua orang, tanpa memandang ras, usia, jenis kelamin, gender, etnis, dan agama yang berlaku di seluruh perusahaan Apple secara global. Mereka menganggap "diversity" sebagai sesuatu yang dilihat sebagai strategi menemukan talent yang sesuai dan mampu mengembangkan organisasi ke arah yang lebih baik.
Akuisisi
Terakhir, strategi pengembangan organisasi Apple Inc. adalah transorganizational change melalui akuisisi. Apple Inc. menggunakan akuisisi untuk mempercepat ekspansi di bidang yang membutuhkan sumber daya baru, agar melihat teknologi tertentu yang membedakannya dari para pesaingnya.
Apple Inc. menghabiskan lebih dari $7.3 miliar, di mana lebih dari 40% di antaranya digunakan untuk akuisisi Beats Electronics senilai $3 miliar. Akuisisi yang dilakukan Apple Inc. ditujukan untuk membangun dan meningkatkan produk terlarisnya saat ini, yaitu iPhone. Empat akuisisi terbesar fokus pada kinerja chip, termasuk Intel's Smartphone Modem Business, Dialog Semiconductor, Anobit Technologies, dan PA Semi (CBInsights, 2020).
Akuisisi terbesar Apple Inc. mencerminkan strategi pengembangan Apple Inc. dari fokus pertama pada platform Mac di akhir 1990-an, menjadi fokus pada seluler (Intel, Dialog Semiconductor, Quattro Wireless), dan sebagian besar saat ini fokus pada layanan, seperti Apple Music (Shazam, Beats).
Strategi akuisisi Apple Inc. berfokus untuk mendapatkan staf teknis berbakat dari perusahaan kecil yang merupakan pendekatan perusahaan dengan mengidentifikasi tantangan teknis perusahaan dan kemudian membeli perusahaan untuk mengatasinya (CNBC, 2021).
"Kami tidak takut untuk melihat akuisisi dengan ukuran berapa pun. Tetapi prioritas kami adalah pada penilaian dan kesesuaian strategis, dan fokus kami umumnya adalah pada perusahaan kecil yang inovatif dan mengeksplorasi teknologi yang melengkapi produk kami, dan kami membantu mendorong mereka untuk maju," ujar Apple CEO Tim Cook. Pengembangan organisasi tentu menjadi hal yang perlu dilakukan bagi keberlangsungan organisasi, khususnya bisnis.
Perusahaan menggunakan mekanisme pengembangan organisasi untuk menilai area yang perlu untuk diubah dan mendorong pertumbuhan perusahan. Berbagai konsep dari pengembangan organisasi digunakan oleh Apple Inc. sebagai upayanya untuk dapat menghadapi tantangan organisasi, baik dari pihak eksternal maupun internal organisasi untuk mengarahkan organisasi ke arah tertentu, menuju pemecahan masalah yang lebih baik, responsiveness, kualitas kehidupan kerja yang lebih baik, dan efektivitas.
Apple Inc. berusaha menarik konsumen baru dengan produk unik dan inovatif yang membedakannya dengan para pesaingnya. Budaya perusahaan yang unik akan terlihat secara signifikan membantu perusahaan memiliki keunggulan kompetitif di pasar global di antara pesaingnya. Oleh karena itu, Apple Inc. memanfaatkan berbagai strategi pengembangan organisasi untuk terus mampu berkembang dan mempertahankan kinerja organisasinya dan mengatasi berbagai tantangan dan perubahan lingkungan yang terjadi.
Tag
Artikel Terkait
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
-
HP Murah Mirip iPhone, Nubia V70 Design Tawarkan Memori Lega
-
Tecno Pop 9 4G Rilis: HP Sejutaan dengan Tampang Mirip iPhone, Layar 90 Hz
-
Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
-
Kronologi Lengkap Kasus Pemerasan Ria Ricis oleh Mantan Karyawan: Diminta Rp 300 Juta?
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
-
Apesnya Vietnam, Pemusatan Latihan di Korea Terancam Kacau Gegara Hal Ini
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Davide Tardozzi Ternyata Pengagum Berat Marc Marquez: Dia Pembalap Hebat