Perkembangan teknologi penginderaan jauh di Indonesa berjalan begitu pesat. Penginderaan jauh adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data objek, daerah, fenomena melalui analisis dan interpretasi tanpa menyentuh langsung objek tersebut. penginderaan jauh ini dapat mendukung bagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGS) di Indonesia. Dalam perjalanannya, penginderaan jauh setidaknya mendukung 6 poin tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGS).
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan salah satu institusi yang berkontribusi dalam dunia penginderaan jauh di Indonesia. Secara umum, peran LAPAN dalam mengelola data penginderaan jauh di Indonesia adalah berkontribusi dalam pemantauan sumber daya alam, pemantauan kebencanaan, serta pemantauan berbagai sektor strategis lainnya.
Data penginderaan jauh ini tentunya sangat membantu pemerintah dalam memajukan beberapa sektor salah satunya perekonomian. Data penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk asuransi pertanian. Data penginderaan jauh ini bisa digunakan untuk membuktikan atau klaim suatu petani, misalnya petani mengklaim adanya kegagalan panen karena banjir, dan ini bisa dibuktikan dan dicek oleh data satelit penginderaan jauh sehingga PT asuransi ini bisa membayarkan sesuai dengan klaim yang sudah ada dan terbukti bahwa klaim itu akibat adanya bencana alam.
Selain contoh tersebut ada beberapa contoh lainnya yang dapat mendukung perekonomian masyarakat seperti aplikasi zona penangkapan ikan bagi para nelayan. Tidak hanya itu, perkembangan teknologi penginderaan jauh pun dapat dimanfaatkan dalam kegiatan analisis pajak, pemetaan daerah bencana, dan berbagai bidang kehidupan lainnya.
Perkembangan teknologi penginderaan jauh di Indonesia tentu masih banyak hal-hal yang perlu dibenahi dalam rangka menyiapkan data geospasial dasar dan tematik yang baik. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya data land cover atau turunannya yaitu land use merupakan data dasar yang dipergunakan dalam penginderaan jauh. Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi dalam ketersediaan data tersebut salah satunya adalah kesalahan interpretasi.
Apabila dalam pengolahan data tentunya akan menimbulkan berbagai kesalahan interpretasi dalam hal ekstraksi data karena memang filed sample masih minim sehingga interpretasi tidak akurat. Namun, pada dasarnya hal tersebut dapat kita atasi dengan cara sendiri, seperti pada tahan ekstraksi kita harus memilih metode apa yang sesuai serta interpretasi kita harus lebih akurat menyesuaikan dengan tingkat akurasi pada data yang dipakai.
Permasalahan lainnya terkait data penginderaan jauh adalah ketersediaan data. Ketersediaan data penginderaan jauh di Indonesia sendiri belum sepenuhnya memadai dan open source. Ketersediaan data yang baik tentunya bertujuan agar pengimplementasiannya lebih efektif dan efisien. Tentunya ke depan, teknologi penginderaan jauh harus lebih aplikatif serta penggunaannya harus merata tidak terbatas pada peneliti dan akademisi, tetapi masyarakat umum ke depannya bisa merasakan kecanggihan teknologi penginderaan jauh.
Penelitian penginderaan jauh masih sangat terbuka lebar sekaligus menjadi tantangan bagi kita khususnya bagi para peneliti dibidang layanan teknologi penginderaan jauh. Karena dalam satu sisi penginderaan jauh ini dapat bermanfaat dalam memecahkan suatu permasalahan, tetapi di sisi lain juga tidak menutup kemungkinan tidak dapat sama sekali memecahkan berbagai permasalahan. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian khusus.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan, khususnya bagi para peneliti, mahasiswa, masyarakat umum perlu mengeksplorasi lebih jauh bagaimana mengekstraksi data yang baik, serta harus lebih sering mencoba menggunakan berbagai tools yang tersedia. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi penginderaan jauh perlu kita galakan seluas mungkin dalam berkontribusi dalam mewujudkan indonesia yang maju pada bidang penginderaan jauh untuk kesejahteraan bangsa.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati: Ternyata Bukan Soal Resep!
-
Racun Sangga: Menyingkap Realitas dan Mitos di Balik Kepercayaan Lokal
-
Taman Lembah Dewata: Tempat Liburan dan Self-Healing di Lembang
-
Kurikulum Merdeka: Tantangan Infrastruktur dan Kesiapan Guru di Era Prabowo
-
Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas: Menyoal Hukum dan Keadilan di Indonesia
Artikel Terkait
-
Adaptasi Teknologi Kunci Melakukan Transformasi Digital
-
Perpustakaan ITB Mendadak Tutup, Netizen Singgung IPK Gibran Rakabuming: Gamau 2,3 Sendirian..
-
MSI Claw 8 AI+ Diluncurkan, Copilot+ PC Handheld Pertama di Dunia
-
Peneliti Melatih AI untuk Mengenali Emosi Hewan
-
Databricks Ekspansi ke Indonesia untuk Memperkuat Pertumbuhan AI dan Fintech
Kolom
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Gelombang Protes Indonesia Gelap: Suara Mahasiswa untuk Perubahan
-
#IndonesiaGelap: Ketika Pendidikan Tak Lagi Jadi Prioritas
-
Turun Temurun, Perempuan Adalah Makhluk 'Karubyung Kabotan Pinjung Sarwa'!
-
Fenomena Tagar Kabur Aja Dulu: Eksodus Muda Indonesia dan Dilema Nasionalisme
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase