Besutan Massimiliano Allegri, Juventus memang memiliki catatan kurang sedap dalam laga kandang. Utamanya dihelatan akbar Benua Biru, Liga Champions. Bianconeri masih belum mampu kandaskan rekor hitamnya itu.
Datang ke markas Villareal dalam partai leg pertama Liga Champions, Bianconeri hanya mampu bermian imbang. Skor sama 1:1 adalah membuat Juventus kian menambah kolektivitas laga tandangbya yang kurang indah dikenag. Tentu saja perihal laga tandang mereka, nyaris selalu tersenggol dalam babak 16 besar Liga Champions.
Ini bukan tentang nama klub yang terkenal dan mempunyai nama besar seperti Juventus. Semua orang tentu sudah tau bahwa Juventus adalah raja Serie A. Trofi demi trofi terus ia rengkuh. Akan tetapi, ini liga penuh gengsi, Liga Champions. Mentalitas, kekuatan dan taktik mencolok tidak akan berpengaruh. Sebab lawannya adalah kancah liga Eropa. Semua bisa terjadi dan memberikan kejutan. Baik klub besar maupun klub kecil yang namanya tidak akrab di telinga penggemar sepak bola.
Ada cerita heroik dan membuat si Nyonya Tua ini kian tak diunngulkan. Bermula pada musim 2017/2018. Pada leg 1 kontra Tottenham HotSpurs, Juventus hanya bermain imbang. Dan mirisnya, laga imbang leg 1 itu masih terus berlanjut hingga musim sekarang. Juventus tak pernah menang di leg 1.
Musim 2018-2020 klub asal Turin ini kandas di tangan Lyon dan Porto. Kutukan ini semakin membuat mimpi Juve kian redup. Bagaimana dengan nasibmu kini Si Nyonya Tua? Jika musim dua terakhir mimpimu kandas di tangan Lyon dan Porto, akankah musim ini mimpimu kembali tak terwujudkan dan mentok di tangan Villareal? Apakah trauma musim lalu masih melekat di jiwa panji kepahlawananmu?
Akankah di leg kedua, bermain di Turin marlas Bianconeri bangkit dari keterpurukan yang selama ini itu semua masih terus mengahantu Dybala dan kawan-kawannya? Atau, Villareal akan bermain apik, cemerlang dan ganas tatkala menjamu Juventus di Turin itu?
Villareal adalah tim yang memamg menakutkan dan kerap menjadikan lawan-lawannya tersungkur. Bagaimana dengan nasibmu kini wahai Bianconeri?
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Semua Angkatan Shin Tae-yong! 3 Pemain Timnas Indonesia Akan Merumput di Liga Champions Tahun 2026
-
Pindah ke Borussia Monchengladbach, Kevin Diks Bisa Main di Liga Champions Musim Depan
-
Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
-
Juventus Bekuk Genoa, Igor Tudor Bakal Kembalikan Masa Kejayaan Bianconeri?
-
Era Baru Juventus Bersama Igor Tudor: Gebuk Genoa 1-0 di Allianz Arena
Kolom
-
Polri dan Proyek Jagung: Lahan Subur atau Ladang Masalah?
-
Koran Cetak di Era Digital, Masihkah Relevan?
-
Krisis Literasi Informasi Pelajar di Era AI, Memudahkan atau Membingungkan?
-
Warisan Ki Hajar Dewantara: Relevansi Semboyan Taman Siswa di Zaman Modern
-
Politika Ki Hajar Dewantara dalam Membangun Pendidikan dan Bangsa Indonesia
Terkini
-
Apresiasi Kinerja Timnas Indonesia U-17, Erick Thohir: Perjuangan Belum Selesai!
-
Laga Melawan Yaman dan Kontra Strategi Nova Arianto yang Berjalan dengan Mulus
-
Pencinta Fantasi Merapat, Inilah 4 Rekomendasi Anime dengan Protagonis Elf
-
Ganda Muda Pelatnas Debut di BAC 2025, Jafar/Felisha Ingin Bermain Maksimal
-
Gaya Chic hingga Edgy, 4 Ide Outfit ala Seulgi RED VELVET yang Wajib Dicoba