Minggu, 6 November 2022 sekumpulan anak muda yang tergabung di Rumah Baca Komunitas menyuarakan kedaruratan krisis iklim di area NOL KM Malioboro Yogyakarta. Mereka juga membuat statemen kunci di halaman istana presiden dan serangan umum 11 Maret. Beberapa seruan itu mengajak kelompok beriman agar lebih peduli urusan bumi yang kian merana. Jika kaum beriman tidak ambil bagian tegas, maka iman itu sendiri akan terancam, tutur peserta aksi Faiz Zaman yang juga mahasiswa tersebut.
Memang isu iklim menjadi seksi beberapa tahun terakhir ini, tapi yang belum peduli juga besar jumlahnya sehingga kampanye yang sistematis terus menerus perlu diupayakan dan didukung. Banyak pihak yang kesannya masih menyepelekan krisis iklim. Walau demikian ada optimisme yang menguat akan kontribusi kelompok Islam dalam merespon krisis diantaranya adalah makin menguatnya isu ekologi di Aisyiyah dan Muhammadiyah serta organisasi di bawahnya yang akan menghelat Muktamar bulan ini.
"Gerakan ini diikuti sangat antusias kader muda di berbagai daerah, the rising agency for climate strike now and on. Tak ada alasan paling paripurna mengapa gerakan pelajar muhammadiyah ini niscaya dan mendesak diperkuat karena ada isu keadilan antar generasi yang disebabkan bisnis energi kotor dan ektraktifisme yang menghancurkan alam dan tak menyisakan space untuk generasi mendatang. Visual ini jelas menunjukkan suara mereka tidak mau ditraktor/ditraktir oleh generasi tua(kuasa). Kedua, suara "nyaring" melalui gerak yang sedang dibentuk oleh ekosistem gerakan lingkungan menciptakan kondisi belajar yang baik bagi pelajar Muhammadiyah untuk memperkuat dan mencipta peristiwa perubahan paradigma, kesadaran, gaya hidup, dan imajinasi ekologis dalam semesta masa depan," tandas David Efendi, mewakili volunteer Greenfaith Indonesia.
Di sela-sela aksi, ada banyak pengendara motor atau mobil mengambil gambar kegiatan aksi damai tanpa kekerasan ini. Apresiasi yang baik dari masyarakat sangatlah penting. Di akhir kegiatan aksi ini, sumpah pemuda dibacakan secara hikmad oleh peserta dengan latar belakang Bank Indonesia yang juga diserukan agar bank tidak mendanai kegiatan ekstraktif yang merusak bumi. Ini adalah naskah sumpah pemuda pemudi penjaga bumi tersebut:
Sumpah Pemuda Pemudi Penjaga Bumi
Kami pemuda pemudi bangsa Indonesia ber-ibu satu, Ibu Bumi
Kami pemuda-pemudi bangsa Indonesia, bersatu padu menjaga tanah air indonesia dan menangkal Krisis Iklim, mencegah kerusakan yang dapat mengancam keselamatan ekosistem dan kemanusiaan.
Kami pemuda pemudi bangsa Indonesia bertekad memberdayakan pengetahuan ekologi untuk melatih dan membiasakan praktik kehidupan yang ramah dan menghormati hak hak alam.
Indonesia, 28 Oktober 2022
Bulan aksi iman untuk iklim ini berlangsung sejak 6 Oktober sampai 6 November sehingga dapat digelari sebagai bulan iman untuk keadilan iklim di seluruh dunia. RBK sendiri telah berpartisipasi kampanye sejak tiga tahun lalu. Menutup rangkaian ini dikabarkan akan ada pembacaan petisi dilakukan secara bersama-sama lintas jejaring aksi iklim. Sekitar pukul 16.30 WIB aksi diakhiri dengan tepuk tangan dan salam semangat.
Video yang mungkin Anda suka
Artikel Terkait
-
Di Hari Pahlawan, Sumsel Berawan Dengan Potensi Hujan Lebat
-
Dukung Agenda G20, MIND ID Komitmen Menekan Emisi Gas Rumah Kaca untuk Atasi Perubahan Iklim
-
Hujan Bukan Iklim! Inilah 4 Jenis Iklim di Dunia
-
Cerita Kania, Tim Pesepeda Greenpeace yang Merasa Sedih Dapat Perlakuan Baik Dari Penguntit
-
Indonesia Dapat Rp320 Miliar Untuk Kegiatan Pengurangan Emisi
Kolom
-
Pancasila di Ujung Jari: Refleksi Hari Lahir 1 Juni di Era Digital
-
PHK Tanpa Akhir, Buah dari Transformasi Zaman?
-
Program 3 Juta Rumah: Solusi atau Beban Baru Rp14,4 Triliun per Tahun?
-
Menimbang Peran Artificial Intelligence dalam Kontestasi Pemilu Masa Depan
-
Penerapan Pancasila: Menjawab Tantangan Bangsa di Tengah Era Digital
Terkini
-
5 Anime Isekai Terbalik Wajib Ditonton, Terbaru Nihon e Youkoso Elf-san
-
Review Film 100 Yards: Konflik Dua Murid, dan Seratus Yard Kehormatan
-
5 Karakter Terkuat One Piece yang Tidak Pernah Terlihat Bertarung, Siapa?
-
AFF Cup U-23: Bisa Jadi Ajang Pemanasan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Asia U-23
-
GEF SGP Gandeng Universitas Ghent untuk Bangun Indonesia Berkelanjutan