Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Ilustrasi Kavaleri Angkut Personil TNI-AD (military-today.com)

Setiap tanggal 9 Februari diperingati dalam lingkup kemiliteran Indonesia sebagai Hari Kavaleri Nasional atau Hari Kavaleri TNI-AD. Peringatan yang dilakukan setiap tahun ini merupakan bentuk rekam jejak pembentukan korps atau satuan kendaraan lapis baja di Indonesia. Dilansir dari tirto.id, Hari Kavaleri TNI-AD merupakan bentuk peringatan atas dibentuknya satuan lapis baja yang diprakarsai oleh KSAD (Kepala Staff Angkatan Darat) kala itu, yakni Kolonel Abdul Haris Nasution. Penetapan pembentukan satuan lapis baja tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat nomor 5/KSAD/PNPT/50 yang keluarkan pada tanggal 9 Februari 1950.

BACA JUGA: Nonton Film Dear David Dimana? Ini Link Nonton, Sinopsis, Jadwal Tayang dan Daftar Pemainnya

Hari spesial bagi satuan kavaleri TNI-AD tersebut tentunya juga diharapkan sebagai salah satu momentum dalam memperkuat kembali satuan kendaraan lapis baja militer Indonesia. Sebagai salah satu negara yang memiliki kepulauan-kepulauan besar, tentunya keberadaan korps kavaleri yang mumpuni dalam memberikan efek deteren bagi pihak musuh tentu merupakan harga mutlak dalam sistem pertahanan yang terintegrasi bersamaan dengan kekuatan udara yang solid dan kemampuan laut yang kuat.

Rancangan Modernisasi Kekuatan Kavaleri TNI-AD

Satuan Tank AMX-13 TNI-AD (wikipedia)

Kekuatan Kavaleri Indonesia di era kini menurut sebagian pengamat bisa dibilang jauh dari kata ideal secara jumlah maupun secara kualitas kendaraan tempur. Dilansir dari situs janes.com, kekuatan kavaleri TNI-AD masih didominasi oleh kendaraan dari era 60 hingga 70-an. Secara kuantitas, Indonesia masih mengandalkan tank ringan semacam AMX-13 yang dibeli pada dekade 60-an.

Dilansir dari wikipedia.com, jumlah tank AMX-13 yang masih beroperasi sekitar lebih dari 120 unit. Selain itu, adapula tank ringan yang lebih modern semacam Scorpion 90 yang merupakan tank ringan buatan Inggris yang dibeli pada dekade 90-an.

Keberadaan deretan tank-tank ringan tersebut tentunya kini bukan sebagai tank tempur utama yang dioperasikan oleh TNI-AD. Pasalnya, sejak tahun 2012 Indonesia melakukan pembelian sekitar 100 unit MBT (Main Battle Tank) Leopard 2 bekas pakai dari Jerman.

BACA JUGA: 6 Perusahaan Besar Ini Lakukan PHK Massal: Ada Microsoft hingga Google Alphabet

Tank tersebut kemudian dimodernisasi agar sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia. Selain pengadaan tank tempur utama, TNI-AD melalui PT Pindad yang bekerjasama dengan industri pertahanan dari Turki juga memproduksi Medium Tank Harimau Hitam.

Tank tersebut direncanakan akan menggantikan satuan lapis baja tank AMX-13 yang telah berusia lanjut. Belum lagi pembaharuan dan modernisasi satuan bantu kavaleri lain seperti kendaraan APC (Armoured personel Carrier), IFV (Infantry Fighting Vehicle) dan beragam kendaraan lapis baja lainnya. Namun, tentunya beragam rencana modernisasi tersebut tidak bisa langsung saja disetujui dan terealisasikan secara cepat.

Masalah Anggaran Kemiliteran

Main Battle Tank Leopard 2 TNI-AD (wikipedia)

Penguatan di bidang pertahanan tentunya juga harus didukung oleh faktor kekuatan ekonomi sebuah negara yang dikeluarkan melalui anggaran pertahanan. Dilansir dari situs dpr.go.id, anggaran pertahanan Indonesia pada tahun 2022 disetujui sebesar 151 triliyun rupiah. Tentunya hal tersebut juga dibagi atas 3 matra TNI dan dipergunakan tidak hanya untuk pembelian alutsista tempur baru. Meskipun anggaran tersebut bisa pula melalui skema pinjaman luar negeri, akan tetapi tentunya seluruh pihak yang terkait harus memikirkan pengeluaran dana tersebut secara efektif.

Beberapa pihak juga beranggapan bahwa anggaran pertahanan tersebut cukup sedikit apabila jika melihat target MEF (minimum essential force) yang ditargetkan di tahun 2024 nanti. Tentunya penambahan anggaran pertahanan menjadi salah satu prioritas utama apabila masih ingin mengejar target di MEF 2024 tersebut.

Namun, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah pengawasan dalam pengeluaraan dana pertahanan tersebut tentunya harus selalu dipantau guna tepat sasaran dan meminimalisir pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan atau kurang begitu diperlukan. Tentu diharapkan dengan momentum Hari Kavaleri TNI-AD tahun ini juga sekaligus sebagai momentum untuk pembaharuan dalam tubuh militer Indonesia, khususnya korps Kavaleri TNI-AD.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

zahir zahir