Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi Museum Purbakala (unsplash/chris nguyen)

Pada tanggal 18 Mei tahun 2023 kali ini kembali diperingati sebagai Hari Museum Internasional atau International Museum Day. Melansir dari situs National Today, peringatan yang jatuh setiap tanggal 18 Mei tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap seluruh museum dan pengelola museum di dunia. Peringatan yang diperingati sejak tahun 1977 tersebut diprakarsai oleh International Council of Museums (I.C.O.M.) yang merupakan lembaga museum Internasional. Peringatan Hari Museum Internasional ini juga sekaligus merupakan bentuk edukasi terhadap masyarakat luas tentang pentingnya peran museum sebagai salah satu jembatan budaya dan sejarah sebuah bangsa ataupun masyarakat antara masa lalu, masa kini dan masa depan.

Museum memiliki peran yang cukup krusial sebagai wahana dalam menjaga kualitas perkembangan budaya sebuah bangsa dan masyarakat, khususnya dalam skala internasional. Sejak mulai diprakarsai di tahun 1951 dan mulai digalakkan pada tahun 1977, hari museum internasional menjadi sebuah perayaan yang cukup vital bagi para pegiat museum di seluruh dunia untuk kembali menyerukan pentingnya peran museum di masyarakat luas.

Permasalahan Dalam Peningkatan Kualitas Layanan Museum

Ilustrasi Museum Seni (unsplash/martin wood)

Banyak museum yang memang memiliki sistem pelayanan yang terpadu bahkan cukup modern di berbagai tempat. Kita ambil contoh di Indonesia, beberapa museum-museum di kota-kota besar memiliki sistem pengelolaan yang cukup baik. Bahkan, banyak pula yang sudah cukup modern dari segi pengelolaannya. Akan tetapi, di beberapa daerah lain tentunya tidak semua museum yang bernasib cukup baik dari segi pengelolaan.

Ada beberapa museum yang kurang begitu diperhatikan ataupun terawat yang tentunya cukup miris diketahui. Umumnya beberapa museum tersebut kekurangan dari segi pendanaan karena kurangnya publikasi di berbagai media atau karena kurang dirilik sebagai sarana wisata oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang pula ada beberapa museum yang harus ditutup karena kurangnya pendanaan dalam perawat barang-barang koleksinya. Padahal, tentunya perawatan barang-barang di museum tersebut memerlukan pendanaan yang tidak sedikit. Tentunya hal ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai perhatian yang diberikan berbagai pihak terhadap kelangsungan museum-museum yang kurang diperhatikan tersebut.

Wisata Ke Museum Masih Dianggap Membosankan oleh Beberapa Pihak

Ilustrasi Benda Koleksi Museum (unsplash/jez rodriguez)

Salah satu permasalahan yang cukup mendasar dalam pengelolaan permuseuman adalah adanya anggapan yang cukup bertahan lama, yakni adanya anggapan berwisata ke museum merupakan hal yang cukup membosankan. Hal ini tentunya merupakan tugas bersama tidak hanya pihak museum, namun juga seluruh pihak yang terkait dan peduli terhadap museum. Sebagain kalangan masih menganggap koleksi museum yang umumnya didominasi oleh benda-benda kuno dan klasik menjadi suatu hal yang kurang menarik untuk dilihat. Padahal, banyak manfaat yang dapat diketahui dari mempelajari benda-benda kuno dan klasik yang menjadi koleksi museum. Tentunya aspek edukasi kepada masyarakat melalui benda-benda yang menjadi koleksi di museum tersebut menjadi sebuah hal yang krusial.

Beberapa hal yang perlu dicoba adalah memberikan tata letak dan sistem penginformasian yang cukup unik dan menarik dari benda-benda koleksi museum tersebut. Apabila umumnya informasi yang terdapat di museum hanya berupa plakat informasi atau sebagainya, mungkin bisa dikombinasikan dengan penginformasian berupa audio-visual yang dapat menarik khalayak umum, khususnya dari golongan anak muda. Namun, tentunya hal tersebut memerlukan biaya dan modal yang tidak sedikit. Hal inilah yang seringkali menjadi kendala utama dalam peningkatan museum guna menarik minat masyarakat lebih luas lagi. Tentunya di sinilah peran berbagai pihak seperti pemerintah, pegiat museum dan beberapa pihak terkait dapat turun andil dalam keberlangsungan museum kedepannya. Dalam peningkatan kunjungan masyarakat ke museum tentunya pihak-pihak museum dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain semisal dalam melaksanakan event-event tertentu untuk menarik minat masyarakat dalam berkunjung ke museum. Museum tentunya akan selalu memiliki peminat dari waktu ke waktu, namun dalam menjaga dan juga meningkatkan peminat museum tersebut tentunya memerlukan perhatian dari berbagai pihak. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir