Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Wahyu Astungkara
Ilustrsi jam (Pexels/Leeloo Thefirst)

Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) adalah metode pencegahan HIV yang melibatkan penggunaan obat antiretroviral pada individu yang belum terinfeksi virus tersebut. Meskipun PrEP telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko penularan HIV, konsumsi obat ini juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Tulisan ini akan membahas enam risiko yang terkait dengan konsumsi PrEP.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan lainnya, PrEP juga dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi mual, diare, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Namun, efek samping ini umumnya bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh terbiasa dengan obat tersebut. Meskipun demikian, penting bagi individu yang mengonsumsi PrEP untuk mengawasi dan melaporkan efek samping yang mungkin timbul kepada tenaga medis yang berwenang.

 Resistensi Obat

Konsumsi PrEP yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi obat. Jika individu yang mengonsumsi PrEP terinfeksi HIV, virus tersebut dapat dengan cepat mengembangkan resistensi terhadap obat yang digunakan dalam PrEP. Hal ini dapat mengurangi efektivitas obat tersebut jika individu tersebut kemudian membutuhkan pengobatan antiretroviral yang lebih kuat untuk mengatasi infeksi HIV.

Penggunaan yang Tidak Konsisten

Salah satu risiko utama konsumsi PrEP adalah penggunaan yang tidak konsisten. PrEP hanya efektif dalam mencegah HIV jika obat tersebut dikonsumsi secara teratur dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh tenaga medis. Jika individu mengabaikan dosis yang direkomendasikan atau tidak mengikuti jadwal konsumsi yang tepat, risiko penularan HIV tetap ada.

BACA JUGA: Hati-Hati Stalking Termasuk Tanda Gangguan Mental, Erotomania! Ini Infonya!

Perlindungan Terbatas

PrEP tidak memberikan perlindungan yang sempurna terhadap HIV. Meskipun efektivitas PrEP dalam mencegah penularan HIV cukup tinggi, masih ada kemungkinan kegagalan dalam melindungi individu dari infeksi. Faktor-faktor seperti penggunaan obat yang tidak konsisten dan resistensi virus dapat mengurangi efektivitas PrEP.I

Infeksi Menular Seksual 

PrEP hanya melindungi individu dari infeksi HIV dan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit seksual lainnya. Penting bagi individu yang menggunakan PrEP untuk tetap menggunakan metode pencegahan lainnya seperti penggunaan kondom dalam hubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan Infeksi Menular Seksual seperti gonore atau sifilis.

Dampak Psikologis

Konsumsi PrEP juga dapat memiliki dampak psikologis pada individu yang menggunakannya. Beban emosional dan kecemasan terkait dengan risiko penularan HIV dapat tetap ada meskipun individu mengonsumsi PrEP. Dalam beberapa kasus, individu mungkin mengalami stigmatisasi atau perasaan bersalah terkait dengan penggunaan PrEP, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.

Meskipun memiliki keunggulan dalam pencegahan HIV, kita juga perlu menyimak secara komprehensif risikonya, sebagaimana dirangkum dari berbagai informasi dan sumber tulisan Pre-Exposure Prophylaxis di situs resmi https://www.hiv.gov/hiv-basics/hiv-prevention/using-hiv-medication-to-reduce-risk/pre-exposure-prophylaxis.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Wahyu Astungkara