Sebuah keputusan yang populis diambil oleh ketua umum PSSI, Erick Thohir menjelang bergulirnya gelaran Piala Dunia U-17. Sepertimana disadur dari unggahan akun TikTok Vamos Garuda, mantan presiden klub Inter Milan tersebut menyatakan bahwa para suporter yang hadir ke stadion, diperbolehkan untuk mengibarkan bendera Palestina.
Hal tersebut bahkan dirilis secara resmi oleh laman federasi, pssi.org. Melalui sebuah artikel berjudul "Erick Thohir: Bendera Palestina Yes, Terobos Lapangan No!", sang ketua umu menegaskan bahwa dirinya memperbolehkan penyuaraan dukungan rakyat Indonesia terhadap perjuangan saudara-saudara mereka yang berada di Palestina.
BACA JUGA: Dear Orang Ibu Kota, Panggilan 'Mbak' Nggak Sehina Itu Kok
Hal tersebut tentu saja sangat bertolak belakang dengan kejadian-kejadian viral di kompetisi sepak bola tanah air belakangan ini. Baru-baru ini, dunia sepak bola Indonesia seakan terbelah dalam upayanya untuk menyuarakan derita rakyat Palestina melalui pertandingan-pertandingan yang berlangsung.
Pemasangan bendera dan atribut-atribut yang berbau Palestina kerap kali mendapatkan halangan bahkan dicopot oleh stewardess stadion. Tak kurang, suporter dari Persib Bandung dan beberapa klub lainnya juga menjadi korban pencopotan bendera.
BACA JUGA: Memilih Prabowo karena Alasan Gemoy? Pikiran Aneh dan Enggak Jelas
Hal tersebut tak lepas dari rasa khawatir yang mendera publik pencinta sepak bola nasional. Di mana, Indonesia bisa saja mendapatkan sanksi dari FIFA imbas dari pemasangan bendera Palestina tersebut. Secara, FIFA sendiri sejauh ini juga terkesan tidak peduli dengan penderitaan rakyat di Palestina dan lebih peduli dengan mereka yang ada di Ukraina.
Namun ternyata, Erick Thohir justru bersikap lebih tegas. Alih-alih takut dengan standar ganda dari FIFA, sang ketua umum justru memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada para supporter untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina di ajang yang lebih besar, Piala Dunia U-17.
Berbeda dengan kompetisi Liga 1 Indonesia yang paling-paling hanya mentok ditonton oleh satu kawasan regional saja, damage PSSI dalam menyuarakan kesengsaraan rakyat Palestina melalui ajang Piala Dunia tentu jauh lebih memiliki efek besar karena cakupan dan jangkauannya yang lebih luas.
Terlebih, dengan beraninya PSSI dalam menyuarakan penderitaan rakyat Palestina di melalui ajang Piala Dunia tersebut, akan terlihat jelas di mata dunia di mana Indonesia kini berpihak.
Good job Pak Erick!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Fans Tak Perlu Banyak Menuntut, STY Pasti Miliki Alasan Tersendiri Tak Mainkan Eliano Reijnders
-
Timnas Indonesia, Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan Satu Poin Sakral yang Tak Kunjung Didapatkan
-
Bela Timnas Indonesia Bertarung Melawan Jepang, Justin Hubner Harus Usung Misi Pribadi!
-
Meski Bermodalkan Skuat Mewah, Namun Menjadi Seorang Coach Shin Tae-yong Tidaklah Mudah
-
Makin Mengancam Kemapanan, Indonesia Juga Bikin Vietnam Meradang di Final AFF Futsal Championship 2024
Artikel Terkait
-
Erick Thohir soal Nasib Eliano Reijnders di Timnas Indonesia: Sesuai Prosedur
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Fix! Erick Thohir Bagikan Kabar Buruk Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Durian Runtuh! Dibantai Jepang, Ranking FIFA Timnas Indonesia Malah Naik, Ini Penyebabnya
-
Kedatangan Ole Romeny ke Timnas Indonesia, Solusi Kebuntuan Lini Depan?
Kolom
-
Viral Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kok Bisa Kita Kembar dengan Orang Lain?
-
Mapel Coding dan AI untuk SD, Kebijakan FOMO atau Kebutuhan Pendidikan?
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Tantangan Ujian Nasional Berbasis Komputer: Ketimpangan Akses, Perspektif Guru, dan Alternatif Penilaian yang Adil
Terkini
-
3 Film Glen Powell yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Twisters
-
3 Hal yang Perlu Diperbaiki oleh Skuad Garuda Jelang Laga Kontra Arab Saudi
-
MEOVV Terjebak dalam Hubungan 'Toxic' di Lagu Comeback Terbaru
-
3 Serum Brightening Murah Meriah Cocok untuk Pelajar, Harga Rp20 Ribuan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Kisah Pengkhianatan Masa Lalu