Setelah Indonesia kalah dari Irak dalam Piala Asia 2023, giliran Malaysia pun menderita kekalahan. Tak tanggung-tanggung, negara berjuluk Harimau Malaya ini takluk 0-4 dari Yordania.
Sehari sebelumnya nasib itu juga menimpa sang Raja Asia Tenggara, Vietnam. Anak asuh Troussier ini harus takluk di tangan Jepang dengan skor 2-4. Sama dengan 2 rekannya yang lain, Vietnam pun belum mengemas poin.
Kenyataan pahit ini tidak dapat dipungkiri. Kualitas persepakbolaan Asia Tenggara yang dikelola oleh AFF belum banyak berbicara di Asia. Persaingan yang terjadi terkesan hanya riun di dalam dengan melibatkan 3 kekuatan besar Vietnam, Thailand, dan Indonesia.
Ketika mereka terjun ke level yang lebih tinggi, tampak bahwa mereka belum mampu bersaing. Sepak bola Asia Tenggara jauh tertinggal jika dibandingkan Asia Barat dan Timur.
Hal itu terlihat kemarin. Indonesia dan Malaysia harus menyerah dari Irak dan Yordania. Sedangkan Vietnam di tangan Jepang. Walaupun skala kekalahan dan ikhtiar yang dilakukan berbeda.
Memang harus diakui hanya Vietnam satu-satunya wakil Asia Tenggara yang dapat berbicara banyak di level Asia. Mereka selalu memamerkan 'rekor mentereng' di 2 kali gelaran Piala Asia.
Walaupun hanya tembus babak 8 dan 16 besar, mereka beranggapan itu sebuah rekor. Apalagi jika dibandingkan rival bebuyutannya, Indonesia dan Thailand.
Namun itu dahulu, saat Vietnam berada dalam asuhan Park Hang-seo. Kini di tangan pelatih baru, performa dan prestasi Vietnam justru merosot. Jika selama ini mereka superior di Asia Tenggara, kini mulai terusik.
Tiga kekalahan tim Asia Tenggara di pertandingan pertama Piala Asia 2023 hendaknya jadi pemicu. Masih ada 2 pertandingan yang harus dijalani. Sehingga satu-satunya cara agar tim-tim Asia Tenggara tidak diremehkan, harus memenangkan sisa pertandingan itu.
Ketika kemenangan dicapai dan babak 16 besar digenggam, tidak ada alasan lagi untuk meremehkan tim-tim Asia Tenggara. Apalagi dari segi pelatih, tim-tim ini ditangani pelatih yang bagus.
Hal ini akan berimplikasi luas. Selain munculnya penghargaan wilayah lain terhadap persepakbolaan Asia juga akan meningkatkan rasa percaya diri para pemain saat harus bertanding di level atas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Raih Tiket Final, Gregoria Mariska Tunjung Berpeluang Ulangi Memori 2023
-
Ditelikung Leong Jun Hao, Jonatan Christie Kembali Buat Kecew Penggemar
-
Kumamoto Masters 2024: Kalah di Babak 32 Besar, Putri KW "Kembali ke Bumi"
-
Media Vietnam Nilai Timnas Indonesia Sudah Naik Kelas Bukan Kuda Hitam Lagi
-
Gregoria Mariska Tunjung Taklukkan Tomoka Miyazaki dalam Dua Gim Langsung
Artikel Terkait
-
3 Pelatih Eropa yang Layak Direkrut jika Shin Tae-yong Dipecat
-
Hitung-hitungan Peluang Timnas Indonesia jika Kalah dari Arab Saudi
-
Link Send The Song XYZ Bahasa Indonesia: Bikin Pesanmu Lebih Romantis dengan Lagu!
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?
-
Pemain Jepang Latihan Jelang Timnas Indonesia Nyanyikan Lagu 'Tanah Airku', Jay Idzes Turun Tangan
Kolom
-
Anak Muda dan Traveling: Melarikan Diri atau Mencari Jati Diri?
-
Menggali Tradisi Sosial dengan Dinamika Tak Terduga Melalui Arisan
-
Fenomena Lampu Kuning: Ritual Keberanian atau Kebodohan?
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Ujian Nasional dan Tantangan Integritas Pendidikan Indonesia
Terkini
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?
-
3 Film Sydney Sweeney yang Tak Boleh Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Eden!
-
Sinopsis Drama Korea The Tale of Lady Ok, Dibintangi Lim Ji Yeon dan Choo Young Woo
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan