Seringkali kita mendengar tentang stereotip 'Perempuan Selalu Benar' banyak digaungkan di media sosial atau bahkan secara langsung dalam sebuah komunikasi. Namun, pernah nggak sih kita bertanya-tanya, mengapa stereotip ini muncul?
Melansir dari laman resmi Klikdokter, perempuan sering dianggap benar oleh laki-laki karena kemampuan berbicara mereka yang sangat banyak dan nyaris tidak terhentikan. Alhasil, para laki-laki lebih memilih mengalah dan menghindari perdebatan maupun konfrontasi terhadap mereka.
Namun, menurut saya, stereotip ini tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Mengapa? Berikut penjelasannya :
1. Wanita Sering Disalahkan
Fakta yang saya alami sendiri, perempuan cenderung mudah disalahkan oleh hal sekecil apapun. Seperti pulang kerja lembur sekitar jam sembilan malam. Pasti sudah menjadi pembicaraan yang bukan-bukan, padahal saya murni bekerja di sebuah toko. Apabila kita tidak bekerja, malah disalahkan lagi. Dikatai pengangguran dan lain sebagainya.
Belum lagi, kalau usia sudah 20-an lebih sedikit, sering ditanyai 'Kapan nikah?' atau 'Mana calonmu?' oleh hampir semua orang.
Nah, bahkan dari penampilan pun dikomentari. Bila kita berpenampilan dekil sangat apa adanya, bakal ada komentar 'Cewek kok nggak merawat diri? Kapan punya cowok kalau begitu?' Sementara, kalau kita berpenampilan rapi, akan ada komentar 'Dandan kayak gitu mau ngelonte ya?' Intinya, serba salah.
2. Laki-laki Banyak yang Playing Victim
Berdasarkan pengalaman pribadi, dan juga pengalaman beberapa orang, laki-laki terkadang menjadi makhluk yang playing victim dan cosplay drama King.
Laki-laki umumnya suka menggoda, bahkan melakukan cat calling. Bila perempuan menanggapi godaan tersebut, laki-laki akan melabeli mereka sebagai murahan atau gampangan.
Sebaliknya, bila perempuan tidak menanggapi godaan tersebut dan memilih untuk bodo amat, maka laki-laki biasanya akan bilang 'Digoda enggak mau, cantik juga enggak!' dan akan berkoar-koar kepada sesama kaum mereka bahwa perempuan itu arogan dan sombong.
3. Tidak Semua Perempuan Suka Berdebat
Faktanya, tidak semua perempuan suka banyak berbicara dan malah cenderung pendiam. Mereka lebih suka mengalah dan menyimpan semuanya sendiri dan malah menjadi bom waktu.
Bila bom waktu itu meledak, maka bicaranya tidak akan bisa dijeda, dicari celahnya, bahkan dihentikan. Mereka akan berbicara dengan mengungkapkan fakta yang sanggup membuat laki-laki diam seribu bahasa. Mungkin, dari sinilah stereotip itu muncul dan terus menerus digaungkan.
Kesimpulannya, stereotip itu mungkin berlaku bagi beberapa perempuan, tetapi tidak secara keseluruhan. Sebab, tingkah laku setiap orang tergantung oleh lingkungan yang dia tinggali. Tak jarang, justru laki-lakilah yang malah 'selalu benar'. Jadi, stereotip 'perempuan selalu benar' bersifat relatif dan tidak bisa disamaratakan. Sekian.
Baca Juga
-
Review Air Mata Terakhir Bunda: Magenta yang Bikin Mata Menganak Sungai!
-
Banda Neira 'Langit & Laut': Melankolis Manis yang Mengusik Memori Lama
-
Ulasan Novel Eavesdrop: Ketika Sahabatmu adalah Teroris Berbahaya!
-
Bullying, Kasta Sosial, dan Anak Oknum dalam Manhwa Marked By King BS
-
Pecah! Begini Keseruan Manhwa All I Want is A Dream Home Yang Amboi Banget!
Artikel Terkait
-
Perempuan dalam Dunia Olahraga Maskulin: Semua Sah-Sah Saja!
-
Perempuan yang Ditinggal Pergi Suami tanpa Kabar, Bolehkah Dinikahi?
-
Saksi Perempuan dalam Pernikahan, Bolehkah?
-
Inspiratif, Ini 5 Rekomendasi Drama China Bertema Perempuan
-
Politisi Perempuan Dinilai Belum Berpengaruh Di Parlemen, Cuma Sekadar Memenuhi Kuota
Kolom
-
Menghilang Demi Waras: Fenomena Anak Muda di Tengah Riuhnya Dunia Modern
-
Mengenal Fenomena Pink Tax: Kenapa Produk Perempuan Selalu Lebih Mahal?
-
Mengenal Fenomena Pink Tax: Kenapa Produk Perempuan Selalu Lebih Mahal?
-
Keadilan atau Intervensi? Prerogatif Presiden dalam Kasus Korupsi ASDP
-
Bom di Sekolah, Game Jadi Sasaran: Ketika Kebijakan Pemerintah Salah Fokus
Terkini
-
Kabar Nikah Siri Inara Rusli Memanas, Virgoun Pilih Amankan Anak-Anak
-
Tatap SEA Games 2025, Hokky Caraka Tunjukkan Semangat Membara
-
Sony Pictures Rilis Trailer Baru Film Animasi GOAT, Tayang Februari 2026
-
Review Film The Cursed: Dead Mans Prey, Kisah Mayat Hidup Pembawa Dendam
-
Kualifikasi Piala Asia U-17 2026: Timnas Indonesia Ditinggal Tim-Tim Tetangganya di ASEAN