Gregoria Mariska Tunjung dan Jonatan Christie gagal melaju ke babak final India Open 2025 tadi malam, Sabtu (18/1/2025). Kekalahan yang diderita 2 andalan Indonesia ini, memupus harapan Indonesia untuk pulang membawa gelar.
Bertanding di Indira Gandhi Arena Complex, India, Jorji gagal mengalahkan An See-young. Permainannya yang terhitung cukup bagus, tidak cukup untuk mengalahkan musuh bebuyutannya.
Setali tiga uang dengan Jonatan Christie. Meski mampu memaksakan pertandingan 3 gim, Viktor Axelsen masih terlalu kuat bagi Jojo. Jojo pun gagal melaju ke babak final India Open 2025.
Meskipun pencapaian kali ini lebih baik dibandingkan saat turun di Malaysia Open 2025, kegagalan ini tetap menimbulkan keprihatinan. Pasalnya, tahun ini akan menjadi tahun ketiga Indonesia kemarau gelar, jika tidak ada pembenahan.
Di ajang Malaysia Open 2025 minggu lalu, wakil Indonesia hanya mampu menyentuh babak perempat final. Mirisnya, beberapa nama unggulan justru terguling di babak pertama. Mereka adalah Jonatan Christie, Fajar/Rian, dan Gregoria Mariska Tunjung.
Kini di India Open 2025, Indonesia tampil dengan skuat minimalis, hanya mengirimkan 5 wakil. Hasilnya, 2 wakil mampu menembus babak semifinal. Jika dianggap sebagai bentuk peningkatan, ajang berikut tentunya menjadi pembuktian, Indonesia Masters 2025.
Penurunan performa para pebulu tangkis Indonesia dalam 3 tahun terakhir menjadi sebuah PR besar PBSI. Upaya penyegaran pengurus, faktanya belum mengangkat performa bulu tangkis Indonesia.
Menengok pada tahun 2024 di mana kemarau gelar tengah melanda bulu tangkis Indonesia. Tanpa mengecilkan perjuangan para atlet, prestasi paling berkilau hanya saat Jojo dan Fajar/Rian mampu raih gelar di All England 2024.
Setelah itu, mulai dari turnamen level super 300 hingga 1.000, gelar tampaknya enggan berjodoh. Memang di kelas Yunior hasil yang diraih relative bagus, namun di level senior belum.
Dalam nomor beregu pun prestasi bulu tangkis Indonesia pun redup. Di ajang multi cabang maupun ajang bulu tangkis sendiri, hasilnya minor. Asian Games, Olympiade, maupun SEA Games tidak lagi menjadi lumbung medali Indonesia.
Situasi ini harus segera diatasi sejak dini. Malaysia, musuh bebuyutan kita kini mulai berbenah di sektor ganda. Ganda campuran mereka sekarang mampu mengalahkan Indonesia. Demikian pula dengan India, Thailand yang juga makin mengancam. Langkah kaderisasi yang tepat harus segera ditempuh untuk mengurangi beratnya beban para pemain senior.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kalah di China Open 2025, Akankah Anthony Ginting Seperti Kento Momota?
-
Pelatih Malaysia Puji Timnas Indonesia U-23, Hati-Hati Mungkin Ini Jebakan!
-
SEA V League 2025: Timnas Voli Putra Indonesia Menang 3-2 atas Filipina
-
Anthony Ginting Kalah, Alwi Farhan Harapan Indonesia di Japan Open 2025
-
Hempaskan Malaysia, Filipina Jadi Ancaman Serius bagi Timnas Indonesia U-23
Artikel Terkait
-
Baru Debut, Dejan/Fadia Harus Berjuang di Qualifying Draw Indonesia Masters 2025
-
Indonesia Masters 2025: Chico Wardoyo Melawan Unggulan Jepang di Babak Awal
-
Indonesia Masters 2025: Fikri/Daniel Bersiap Hadapi Pasangan Baru Korea
-
Indonesia Masters 2025: Babak Awal, Lanny/Fadia Hadapi Juara Malaysia Open
-
Nol Gelar, Indonesia Gagal di Dua Turnamen Besar Bulutangkis Awal Tahun
Kolom
-
Tugas dan Status: Membedah Jebakan Ganda yang Menguras Mental Pelajar
-
Gaji UMR, Inflasi Gila-gilaan: Mimpi Kemapanan Generasi Z yang Terjegal
-
Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
-
Hormat Bukan Berarti Setuju! Gen Z dan Keberanian Berdialog
-
Payment ID: Awal dari Negara Polisi Finansial?
Terkini
-
Step It Up oleh IDID: Tekad Kuat untuk Mengukir Jalan Sendiri Menuju Sukses
-
4 Micellar Water Low pH Terbaik, Bersih Maksimal tanpa Merusak Skin Barrier
-
Suka Film Ghibli? Ini Rekomendasi yang Pas Buat Ditonton saat Musim Panas
-
Aman! Kepergian Christian Horner Tak Pengaruhi Masa Depan Max Verstappen
-
Timnas Indonesia U-23 Menangi Dramatisnya Adu Penalti, Thailand Gigit Jari