Sekar Anindyah Lamase | Athar Farha
Foto Update Capaian Peringkat Jumlah Penonton Film Abadi Nan Jaya (Instagram/netflixid)
Athar Farha

Ada sesuatu yang istimewa ketika film lahir dari tanah sendiri, tapi bisa cemerlang di mata dunia. Begitulah yang kini terjadi pada Film Abadi Nan Jaya, atau versi internasionalnya, ‘The Elixir’, yang dalam waktu hanya lima hari berhasil menembus 11,4 juta penonton di seluruh dunia, dan mencatatkan diri sebagai salah satu film non-English paling banyak ditonton di Netflix minggu ini.

Nggak main-main, film ini bahkan masuk Top 10 di 75 negara, dan menempati posisi #1 di Dominika, Ekuador, Peru, serta Turki.

Jelas ini capaian yang bukan cuma mengejutkan, tapi juga menandai bahwa film Indonesia bukan lagi sekadar ‘tamu’ di platform global, tapi juga sudah jadi pemain utama.

Salah satu alasan Abadi Nan Jaya begitu menggema di berbagai belahan dunia adalah karena ceritanya memadukan zombie dengan tema yang universal perihal keabadian dan pencarian makna hidup.

Dalam banyak film Hollywood, keabadian sering digambarkan sinematik. Namun, Film Abadi Nan Jaya sebaliknya. Ini lebih intim dikarenakan lokal banget, emosional dari sisi konflik keluarga, dan bernuansa tegang.

Sentuhan lokal yang hangat berpadu dengan pesan eksistensial yang bisa dimengerti siapa pun. Dari penonton di Peru sampai Turki, kisahnya tetap terasa relevan.

Keberhasilan film ini juga jadi bukti bahwa ‘identitas’ film lokal nggak harus dikorbankan demi pasar global. Dari dialog beraksen Indonesia, lanskap alam yang eksotis, sampai musik yang berpadu dengan orkestrasi modern, semuanya jadi daya pikat yang membuat film ini semenarik itu.

Netflix sendiri selama ini memang memberi ruang bagi film non-English yang kuat secara budaya, dan Film Abadi Nan Jaya menempati posisi sempurna di gelombang ini.

Bisa dibilang, film ini berhasil jadi jembatan antara cultural storytelling dan modern cinematic experience. Penonton luar negeri nggak cuma disuguhi kisah fantastik, tapi juga diajak menelusuri filosofi dan keindahan khas Nusantara.

Pencapaian Abadi Nan Jaya jelas membuka pintu besar bagi film Indonesia lainnya untuk dikenal secara global. Ini bukan sekadar kebanggaan nasional lho, tapi juga momentum industri. Dengan capaian lebih dari 11 juta penonton dalam lima hari, ‘Abadi Nan Jaya’ membuktikan bahwa dunia haus akan kisah dari perspektif baru, kisah yang jujur, berakar, tapi tetap universal.

Pertanyaan selanjutnya tentu, “Apakah akan ada sekuelnya?”

Melihat antusiasme penonton dan posisi film ini di Netflix global, rasanya hampir mustahil kalau proyek lanjutannya nggak digarap. Dunia tampaknya belum siap melepas kisah yang masih menyimpan banyak misteri.

Lebih dari sekadar film sukses, ‘Abadi Nan Jaya’ adalah perubahan. Yup, bahwa sinema Indonesia kini bukan lagi ‘kecil di rumah sendiri, tapi besar di belahan dunia. Dan mungkin, dari titik ini, dunia mulai sadar ada sesuatu yang nggak lekang dari cerita-cerita yang lahir di negeri ini, sesuatu yang benar-benar abadi nan jaya.

Selamat untuk Sutradara Kimo Stamboel yang menggarap film ini dengan begitu serius, terlepas dengan segala kekurangan yang ada. Ini langkah awal yang mungkin saja nggak semua sinefil suka, tapi pembuktian seharusnya ada dalam bentuk sekuel, yang mana nantinya akan ada ‘kejelasan paling jelas’ dari ‘apa’ yang mengakibatkan segala kekacauan dalam Film Abadi Nan Jaya. 

Rasa-rasanya sayang banget bila masih ada yang belum nonton, karena kapan lagi menyaksikan keberhasilan film zombie lokal yang sukses di berbagai belahan dunia. Salut banget!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS