Work From Anywhere (WFA) sempat menjadi gembar-gembor di media sosial yang menarik perhatian banyak orang.
Waktu yang fleksibel dan gaji yang banyak juga menjadi iming-iming. Bahkan, berbagai tutorial juga banyak dibagikan agar semakin banyak orang yang menekuni WFA dan lepas dari lingkungan kantor yang toksik.
Seiring berjalannya waktu, setelah pandemi ternyata tidak lebih baik dari saat pandemi. Sekarang, WFA tidak lagi semenarik dulu. Kalau dulu susah, sekarang jauh lebih susah.
Tidak hanya AI yang dianggap sebagai ancaman di banyak sektor, berbagai kebijakan baru pemerintah juga ternyata lebih mengerikan dari kecanggihan teknologi itu sendiri.
Bertajuk "efisiensi anggaran", ternyata program ini berdampak bagi banyak sektor yang bahkan tidak pernah terpikirkan sekalipun.
Copywriter, misalnya. Jika di masa pandemi bidang ini masih menjanjikan harapan, tapi tidak untuk saat ini. Berbagai media tampak semakin "ketat" dan "keras" bagi penulis. Sehingga meraih pundi-pundi yang dulu bisa hanya mengandalkan ponsel, sekarang jadi semakin sulit.
Begitu pula blog. Dari hari ke hari, tawaran clik bait dari klien semakin sepi, pun lomba blog yang dulu sempat menjadi angin segar di saat krisis ekonomi saat pandemi, sekarang jadi semakin jarang.
Virusnya sudah berlalu, tapi nyatanya krisisnya belum berakhir. Bahkan kini rasanya semakin mencekik. Saingan semakin banyak, tapi aturan dari pusat juga semakin sadis.
Meski sejak awal bidang ini memang tergolong freelancer yang sifatnya tidak stabil dan tidak pasti, tapi sekarang rasanya jauh lebih mengkhawatirkan.
Banyak penulis yang cemas dan semakin tidak bisa memastikan bagaimana nasib mereka besok. Karena momok pemutusan kontrak bisa saja terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi.
Bahkan biasa terjadi berkali-kali dalam setahun ini. Padahal, loker untuk menulis di media tersebut tergolong nyaman. Namun, semuanya semakin bersifat sementara sejak ada efisiensi anggaran.
Meski semuanya serba terbatas, terkadang rasanya ingin balik saja ke masa pandemi. Walau sulit, tapi semuanya masih tidak sesulit sekarang.
Namun, sama seperti hari kemarin yang akhirnya bisa kita lewati, hari ini pun pasti juga bisa kita lewati.
Semoga kebijakan pemerintah kedepannya semakin ramah bagi pekerja di sektor mana pun, ya!
Baca Juga
-
Dijadwalkan 2026, Pernikahan Azriel Hermansyah dan Sarah Menzel Usung Konsep Tiga Budaya
-
Ulasan Film The Shadow's Edge: Pertarungan 2 Aktor Veteran di Kejahatan Cyber
-
Chat Makin Seru dan Gaul, Cara Bikin Stiker WhatsApp Bergerak dari Video
-
Realistis! Cinta yang Tak Selalu Manis di Drama China Exclusive Fairytale
-
Gaming hingga Ngonten, 4 HP POCO RAM 8GB Termurah Mulai Rp 1 Jutaan
Artikel Terkait
-
7 Rekomendasi Tablet Ringan untuk Freelancer, Enteng Dibawa ke Mana-Mana
-
7 Sepatu Lokal Cocok Buat Karyawan WFA di Cafe Rp 100 Ribuan
-
Lindungi Ojol, Youtuber hingga Freelancer, Legislator PKB Ini Usul Pembentukan RUU Pekerja GIG
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Cak Imin: Efisiensi Anggaran di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Berdampak Luar Biasa
Kolom
-
Hari Guru Nasional 2025: Hukuman Fisik di Sekolah Disorot, Publik Sentil Pendidikan Etika
-
Refleksi Hari Guru: Euforia Perayaan, Beban Tugas, hingga Polemik Hukuman
-
Ironi Baru Sinema: Bioskop Kian Sepi di Tengah Ramainya Platform Streaming
-
Solo Activity Bukan Tanda Kesepian, tetapi Bentuk Kemandirian Emosional
-
25 November Punya Dua Penanda, Guru dan Keberanian Perempuan
Terkini
-
Penunjukan Nova Arianto, Timnas Indonesia U-20 dan Bukti Konkret Perpecahan di Tubuh PSSI
-
Macaulay Culkin Bahas Soal Film Home Alone Terbaru, Ini Ide Versinya
-
Wajib Tonton: 7 Film Adaptasi Kisah Nyata dengan Cerita Penuh Makna
-
Romansa dan Luka Masa Lalu dalam Novel Reuni Berdarah 1995
-
Belum Rilis, Netflix Umumkan One Piece Live Action Musim 3