Generasi Z, lahir antara 1997 hingga 2012, dikenal sebagai digital natives yang tumbuh bersama internet dan media sosial. Mereka menghabiskan waktu rata-rata lebih dari 7 jam sehari di dunia digital, menurut data global 2025. Di Indonesia, Gen Z mendominasi pengguna internet, dengan lebih dari 56 persen pengguna di bawah 30 tahun. Kemudahan akses ini membawa kreativitas luar biasa, tapi juga tantangan besar: rendahnya kesadaran etika digital.
Etika digital mencakup prinsip moral dalam berinteraksi online, seperti menghormati privasi, kejujuran, tanggung jawab atas konten, dan menghindari perilaku merugikan seperti cyberbullying atau penyebaran hoaks. Bagi Gen Z, ini bukan sekadar aturan, tapi tanggung jawab untuk membentuk ruang digital yang sehat.
Salah satu isu utama adalah konten viral yang sering mengabaikan etika. Di Indonesia, tren "ngonten untuk viral" marak di kalangan Gen Z, di mana popularitas instan dikejar meski menabrak norma sosial. Contohnya, konten sensasional yang menyinggung SARA atau prank berbahaya, seperti kasus prank KDRT yang memicu laporan polisi karena misinformasi. Pada 2025, kasus seperti live TikTok saat persalinan oleh nakes di RSUD Martapura menunjukkan pelanggaran privasi pasien demi views. Ini bukan hanya hiburan, tapi bisa merusak kepercayaan publik dan menyebabkan dampak psikologis.
Cyberbullying juga menjadi momok. Gen Z rentan menjadi pelaku maupun korban karena anonimitas online. Studi 2025 menunjukkan peningkatan kasus bullying di media sosial, diperburuk oleh algoritma yang mendorong konten kontroversial. Di sisi lain, deepfake dan AI-generated misinformation semakin mengancam, seperti manipulasi video yang menyesatkan opini publik.
Privasi data adalah isu global yang dirasakan Gen Z. Mereka menuntut transparansi dari platform, tapi sering oversharing tanpa sadar. Di Indonesia, kasus bocornya data pribadi atau tracking tanpa consent semakin sering, membuat Gen Z lebih aware akan hak digital mereka.
Namun, Gen Z juga punya potensi positif. Mereka aktif dalam kampanye sosial digital, seperti advokasi lingkungan atau inklusivitas. Tren autentik content pada 2025 menunjukkan pergeseran ke konten mentah dan jujur, menjauh dari performatif posting. Ini membuktikan Gen Z mulai prioritas koneksi emosional daripada viral semata.
Tanggung jawab etika digital bagi Gen Z meliputi verifikasi informasi sebelum share, menghormati batas privasi, menggunakan bahasa sopan, dan melaporkan konten berbahaya. Pendidikan etika digital krusial, seperti program di sekolah yang mengintegrasikan literasi media dengan nilai Pancasila.
Pemerintah dan platform juga bertanggung jawab. Regulasi lebih ketat terhadap hoaks dan bullying, plus edukasi kolaboratif, diperlukan. Gen Z bisa jadi agen perubahan dengan menggabungkan teknologi dan etika.
Kesimpulannya, Generasi Z berada di garis depan era digital. Dengan tanggung jawab etika yang kuat, mereka bukan hanya konsumen teknologi, tapi pembentuk masa depan yang adil dan manusiawi. Mulai dari individu, etika digital harus jadi kebiasaan sehari-hari. Jika tidak, risiko degradasi nilai sosial semakin besar. Tapi dengan kesadaran tinggi, Gen Z bisa wujudkan dunia digital yang inspiratif dan bertanggung jawab.
Baca Juga
-
Review Serial Fallout Season 2: Menyuguhkan Dark Comedy dan Aksi Intens!
-
CERPEN: Kelas Menjadi Penjahat
-
Review Film Anaconda: Meta Remake yang Penuh Punchline Komedi!
-
Review Film Janur Ireng: Prekuel Sewu Dino yang Lebih Kelam dan Gore!
-
Review Film The SpongeBob Movie: Humor Absurd yang Menghibur Keluarga
Artikel Terkait
Kolom
-
Harapan di Ujung Tahun: Apa yang Masih Bisa Diselamatkan dari Indonesia?
-
Ketika Membaca Mulai Terasa Asing
-
Gaslighting dan Bullying: Kombinasi Mematikan dalam Hubungan Pertemanan
-
Efisiensi yang Ditinggalkan: Paspor 5 Tahun dan Cara Berpikir Negara
-
Gerakan Ayah Ambil Rapor: Terobosan Positif atau Intervensi Berlebihan?
Terkini
-
4 Zodiak yang Terlahir sebagai Mak Comblang, Paling Jago Menjodohkan Orang!
-
Undead Unluck Season 2 Resmi Diproduksi usai Penayangan Spesial Winter Arc
-
Anime Jaadugar Tayang Juli 2026, Angkat Peran Perempuan dalam Sejarah
-
5 Tempat Olahraga Khusus Wanita di Bandung, Nyaman dan Bebas Bergerak
-
4 Drama Korea Bertema Hukum yang Dibintangi Ji Sung, Layak Ditonton!