Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rusdi Ngarpan
Ilustrasi marah atau berdebat. (Pexels/ Afif Kusuma)

Saat kita berbuat tidak baik dan menyakiti orang lain, kita perlu meminta maaf. Namun, bagaimana jika kita menjadi orang yang tersakiti? Apakah kita akan diam saja atau kita justru marah-marah. Kita melampiaskan perasaan kita karena telah tersakiti. Berikut ada 6 langkah menghadapi orang yang menyakiti kita.

1. Memahami mungkin ada yang tidak beres dengan orang tersebut

Saat disakiti, kita cenderung langsung marah dan membalasnya. Namun, itu bukanlah solusi yang tepat. Kita perlu memahami orang yang menyakiti kita. Mungkin ada yang tidak beres dengan  orang tersebut. Ketidakberesan itu bisa memicu seseorang melakukan pelampiasan atas permasalahan yang dihadapi. Ternyata pelampiasannya ialah orang-orang terdekatnya. Memahami ketidakberesan bisa mengurangi beban kita atas rasa sakit yang ditimbulkan orang tersebut.

2. Memahami bahwa kita juga bisa melakukan hal yang sama

Saat orang menyakiti kita, kita perlu juga memahami masalah orang yang telah menyakiti kita. Kemungkinan jika kita menghadapi masalah yang sama dengan orang tersebut, bisa saja kita juga melakukan hal yang sama.  Dengan memahaminya, kita  dapat introspeksi diri sehingga kita tidak asal memvonis bahwa dia jahat.

3. Berpikirlah bahwa orang tersebut sedang mendewasakan kita

Ketika tersakiti, kita langsung pasang muka cemberut dan marah. Mengapa kita tidak bersikap tenang saja? Kita berpikir ringan saja. Berpikir jika orang tersebut sedang dalam proses mendewasakan kita. Misal kita diputus pacar, santai aja. Berpikir saja jika dia bukan yang terbaik buat kita dan anggap saja kita sedang dalam proses pendewasaan dalam hidup.

4. Anggap saja itu sebagai ujian

Selain mendewasakan, kita bisa menganggapnya sebagai ujian hidup. Apakah kita bisa melalui dengan tenang atau justru tenggelam dalam kesedihan. Berpikir saja badai pasti berlalu. Tenang dalam menghadapi dan ujian tersebut harus dilalui untuk hidup yang lebih bermakna.

5. Menjadikannya sebagai pengalaman hidup

Saat kita tersakiti, introspeksi diri dan jadikan sebagai pengalaman hidup. Walau terasa pahit, hidup harus tetap dijalani. Ibaratkan saja jamu. Walau terasa pahit, tetap saja menyehatkan.

6. Percaya pada keajaiban Tuhan

Hal yang utama, kembalikanlah pada Tuhan. Percaya pasti ada jalan yang terbaik dari Tuhan. Keajaiban dari Tuhan pasti ada. Dengan berserah diri pada Tuhan, kita menjadi tenang saja walau orang menyakiti kita. Kita tidak usah membalasnya. Biarlah tangan Tuhan yang menegurnya.

Demikian, 6 langkah menghadapi orang yang menyakiti kita. Semoga bermanfaat.

Rusdi Ngarpan