Resign seringkali menjadi momen drama bagi sebagian orang. Karena saat memutuskan keluar, orang-orang kemudian berpikir kamu tidak nyaman dengan bos, mau cari pekerjaan di perusahaan kompetitor, hingga dicap 'pengkhianat'.
Padahal tidak selalu seperti itu. Resign bisa jadi berdasarkan kebutuhan personal juga, entah karena mencari peluang karir lebih baik, mau sekolah, mau berbisnis, atau sesederhana mencari kantor yang memang lebih dekat dari rumah.
Lalu bagaimana caranya ya agar saat mengundurkan diri, tak banyak drama yang menyertai? Yuk ikuti 5 tips ini!
1. Sebelum kasih surat, beri tahu bos alasan yang logis
Diskusikan keputusanmu keluar dengan bos, jangan lupa berikan pula alasan logis kenapa kamu tidak bisa bertahan di kantor itu. Kamu juga bisa gunakan kesempatan itu untuk berbincang terkait hal-hal yang kurang pas dan perlu dievaluasi di perusahaan.
2. Jujur dan transparan saja
Kalau alasanmu keluar memang untuk tujuan baik, sampaikan saja secara jujur. No hurt feeling. Bisa jadi, kejujuranmu akan menjadi masukan bermanfaat bagi perusahaan.
Kendati demikian tetap asertif saat menyampaikannya. Jujur boleh, tapi jangan terlalu blak-blakan sehingga bos jadi tidak nyaman dan menilaimu dengan buruk.
3. Apresiasi segala hal yang didapatkan dari perusahaan
Bagaimanapun, selama waktu tertentu, kamu telah mendapat pengalaman, pembelajaran, dan relasi berharga di kantor tersebut sehingga kamu bisa ada di posisimu sekarang.
Jangan seperti kacang lupa kulitnya. Apresiasi setulus hati, sebab perusahaan telah berkontribusi dalam hidupmu.
4. Jangan tiba-tiba keluar
Sesumpek-sumpeknya kamu di kantor, jangan kemudian keluar dengan tanpa etika. Misalnya, tahu-tahu menghilang tanpa kabar.
Beri tahu perusahaan setidaknya satu bulan sebelum resign (one month notice), agar perusahaan bisa segera mencari pengganti untuk menangani kerjaanmu.
5. Jangan lupa selesaikan semua tanggungjawab
Jika ada proyek yang masih belum selesai, bereskan secara maksimal. Jangan keluar dalam kondisi proyek jadi terkatung-katung.
Selain itu, mulailah transfer ilmu pada rekan-rekan kerja terkait pekerjaanmu. Sehingga tidak ada tali yang terputus saat kamu keluar nanti.
6. Usahakan tidak menambah tanggungjawab
Namanya saja mengundurkan diri, jadi jangan menambah proyek yang kamu sendiri tidak yakin akan selesai sampai periode kerja berakhir. Perhitungkan proyek yang kamu tangani saat ini, dan segera selesaikan.
Itu dia tips mengundurkan diri tanpa drama. Kita sudah masuk perusahaan secara baik-baik, pastikan keluar pun baik-baik ya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
Bunda Corla Kerja Apa? Mantap Tinggal di Jerman Kini Kritik Lowongan Kerja di Indonesia
-
Riwayat Pendidikan Bunda Corla, Sentil Wamenaker soal Syarat Kerja Tak Masuk Akal
-
Tesla Buka Lowongan Kerja, Gajinya Sampai Rp 54 Juta
-
Apa Pekerjaan Orang Tua Agnez Mo? Anaknya Curhat Tak Lahir di Keluarga Tajir, Akui Berat Didenda Rp1,5 M
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?