Saat ini sedang ramai diberitakan ratusan siswi yang mengajukan dispensasi nikah dengan alasan hamil duluan, kasus ini terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Berita seperti ini tentu membuat kita merasa miris sekaligus prihatin dengan pergaulan remaja jaman sekarang.
Kasus-kasus seperti ini tidak sekali dua kali terjadi, di daerah lain pun masih banyak ditemukan pasangan di bawah umur yang melakukan pernikahan.
BACA JUGA: Bahaya Pernikahan Usia Dini, Mulai dari Gangguan Fisik hingga Mental
Padahal, pernikahan yang dilakukan di usia yang belum cukup atau pernikahan dini akan memiliki banyak risiko. Berikut ini ada beberapa risiko pernikahan dini yang perlu diketahui.
1. Masalah Ekonomi
Masalah utama yang perlu dipikirkan sebelum menikah adalah kondisi ekonomi, setidaknya menikahlah saat sudah memiliki penghasilan tetap dan pekerjaan yang mapan.
Menikahdini dengan penghasilan yang belum cukup, apalagi masih berstatus sebagai pelajar, tentu akan menimbulkan masalah ekonomi dalam rumah tangga. Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan setelah menikah itu banyak, terutama kebutuhan untuk anak.
2. Perceraian
Banyaknya permasalahan dan tanggung jawab dalam rumah tangga yang harus dihadapi membutuhkan kesiapan yang tinggi dari suami dan istri.
Pernikahan dini rentan mengalami perceraian akibat tidak siapnya diri untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.
Saat yang ideal untuk menikah adalah saat kondisi psikologis kita sudah siap dan bisa berpikir dewasa untuk menjalani kehidupan berumah tangga.
3. Fisik yang Belum Siap
Selain kondisi psikologis, kondisi biologis dari suami dan istri pun juga harus disiapkan betul-betul menjelang pernikahan.
Khususnya kesiapan fisik istri yang nantinya akan hamil dan melahirkan. Mengutip dari laman Alodokter, kehamilan pada pernikahan dini akan berisiko mengalami berbagai komplikasi yang berbahaya baik bagi ibu maupun janin.
Janin akan berisiko lahir dengan kondisi prematur, sedangkan ibu akan berisiko terkena preeklamsia maupun anemia.
BACA JUGA: 3 Dampak Pernikahan Dini bagi Kesehatan Mental Remaja, Jangan Diabaikan!
4. Kehilangan Masa Muda
Salah satu risiko yang mungkin akan disesali suatu saat nanti adalah kehilangan masa muda. Masa muda adalah masa emas seseorang, dia bisa berkarya, bekerja, bebas mengekspresikan diri, dan lain-lain.
Memutuskan menikah dini berarti harus merelakan masa-masa itu karena harus mengurus rumah tangga.
Itulah 4 risiko pernikahan dini, pertimbangkan dengan baik dan jangan sampai kamu merasa rugi suatu saat nanti.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Enea Bastianini Tampil Brutal di GP Belanda 2025, Masalah KTM Beres?
-
McLaren Terlalu Tangguh, Red Bull Kubur Harapan Raih Gelar Musim Ini
-
Aleix Espargaro Bingung Kenapa Aprilia Masih Mau Pertahankan Jorge Martin
-
Jorge Martin Sudah Diizinkan Jalani Uji Coba, Bakal Tampil di Sachsenring?
-
Alami Insiden dengan Kimi Antonelli, Max Verstappen: Dia Tak Sengaja
Artikel Terkait
-
Ratusan Pelajar di Ponorogo Hamil di Luar Nikah, PA : Kondisi Mendesak, Dispensasi Permohonan Menikah Terpaksa di Kabulkan!
-
5 Pemuda Perkosa Dua Siswi SMP, Videonya Disebar Dan Ditonton Orangtuanya
-
Dua Siswi SMP Dirudapaksa 5 Pemuda, Videonya Ditonton Orangtua
-
Ponorogo Trending Gara-gara 7 Siswi SMP Minta Dispensasi Nikah Akibat Hamil Duluan
-
6 Makanan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara, Kaya Akan Zat Gizi!
Lifestyle
-
10 Tablet Murah Buat Belajar: Dompet Aman, Tugas Lancar, Mata Nggak Pegel
-
Stylish dan Effortless, Ini 4 Daily Look Simpel ala Jihyo TWICE!
-
5 Rekomendasi HP Rp1 Jutaan yang Bikin iPhone dan Samsung Minder!
-
Drive Penuh? Ini Jurus Bersih-Bersih Biar Enggak Nyesek!
-
4 Exfoliating Pad Salicylic Acid Atasi Komedo, Harga Pelajar Mulai Rp59 Ribu
Terkini
-
Tanpa Ahmad Dhani, Ketua AKSI dan VISI Akhirnya Bertemu, Bahas Apa?
-
Lain dari Biasanya! Timnas U-17 Panggil 9 Pemain Keturunan, Media Vietnam Berikan Sanjungan
-
Mengenal Pacu Jalur Riau: Warisan Lomba Tradisional yang Mendunia
-
Resmi Hijrah ke Liga Jerman, Rekor Kawasan Langsung Dipecahkan oleh Kevin Diks!
-
Review Buku Nanti Juga Sembuh Sendiri: Ketika Buku Bisa Menjadi Teman Baik