Sebagaimana diketahui, bahwa poligini adalah praktik pernikahan yang dilakukan oleh seorang laki-laki memiliki lebih dari satu istri. Namun, meskipun hal ini diizinkan dalam beberapa budaya dan terkadang ada "pembenaran" oleh interpretasi ajaran agama, poligini ternyata memiliki dampak psikologis pada anak. Tulisan ini ingin membahas lima dampak psikologis yang mungkin dialami anak-anak korban poligini berdasarkan Jurnal Psikologi yang ditulis oleh R. Anjarwati. Psikologis Anak dalam Poligami: Tinjauan Psikologi Sosial.
1. Rasa Takut dan Khawatir
Anak-anak dalam keluarga poligini seringkali hidup dengan rasa takut dan penuh kekhawatiran. Anak korban poligini sangat rentan memperoleh keadilan dalam pengalokasian waktu dan perhatian dari orang tua mereka. Ketidakpastian mengenai hubungan anak dengan orang tua, perasaan cemburu dan rasa takut akan kehilangan orang tua juga bisa menyebabkan kecemasan pada anak.
2. Cenderung Minder
Kehadiran istri kedua, ketiga atau keempat dalam suatu keluarga tentu saja dapat memengaruhi harga diri anak-anak. Mereka bisa jadi merasa tidak dicintai dengan sepenuh hati oleh orang tuanya. Perasaan rendah diri ini dapat mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak, serta merusak citra diri mereka di masa depan.
BACA JUGA: Punya Dendam, Ini 3 Zodiak yang Tidak Mudah Memaafkan Kesalahan Orang Lain
3. Rentan Konflik
Anak-anak dalam keluarga poligini seringkali menghadapi konflik yang rumit. Mereka mungkin merasa sulit menentukan peran dan tempat mereka dalam keluarga yang rumit ini. Dalam beberapa kasus, anak-anak dapat merasa terpecah antara keluarga inti dan keluarga yang lebih besar, yang dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan mengembangkan identitas mereka sendiri.
4. Beririko Mental illnes
Ketidakstabilan emosional disinyalir dapat terjadi pada anak korban poligini. Mereka rentan mengalami depresi, kecemasan, dan perasaan tidak aman. Kehadiran persaingan dan ketidakpastian dalam lingkungan keluarga mereka akan mengganggu kesehatan mental dan emosional anak.
5. Gangguan Pengasuhan
Suami yang memiliki lebih dari satu istri, interaksi antara orang tua dan anak acap kali terpengaruh. Poligini tentu akan membagi perhatian dan waktu orang tua, sehingga mengurangi kesempatan membina hubungan yang kuat, setara dengan keluarga. Selain itu, sangat mungkin akan merasa kesepian dan terabaikan, yang bisa berdampak negatif pada kualitas hubungan dan pengasuhannya.
Melihat dampak poligini ternyata tidak bisa dianggap remeh, mengingat salah satu tujuan berumah tangga adalah menjadi keluarga yang penuh cinta, saling mendukung, saling memahami dan terhindar dari segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Jika poligini ternyata memiliki dampak negatif, mengapa tidak monogami saja? Bukankah hal ini telah mengurangi satu risiko?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Sudah Tahu Well Being? Ini Cara Mewujudkannya agar Hidupmu Jadi Lebih Baik
-
Mengulik Polemik Iuran Tapera yang Diprotes Banyak Pekerja
-
7 Cara Menghadapi Orang Sombong Menurut Psikolog Klinis, Hadapi dengan Santai!
-
Orang Tua Harus Waspada, Apa Saja yang Diserap Anak dari Menonton Gadget?
-
Tidak Harus Karier dan Finansial, 8 Hal Ini Bisa Dijadikan Resolusi Tahun 2024
Artikel Terkait
-
Belum Resmi Cerai, Paula Verhoeven Singgung Pemimpin dalam Rumah Tangga
-
Anak Thom Haye Sakit: Mungkin Ada Sesuatu yang Salah
-
KPR BRI Property Expo 2024, Permudah Proses Pilih dan Beli Rumah di Area Surabaya
-
Dituduh Perlakukan Anak Nikita Mirzani Tidak Baik, Fitri Salhuteru Kasih Jawaban Menohok
-
Anak Abah dan Ahoker Dukung Pramono-Rano, Ahok: Negara Lebih Penting dari Ras dan Agama
Lifestyle
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
Terkini
-
Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
WayV Bertransformasi Jadi Bad Boy di Teaser MV Lagu Terbaru 'Frequency'
-
Berpisah dengan Ducati, Bos Pramac Sampaikan Pesan Kesan yang Positif
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi