Hadirnya sosok ayah memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Namun dalam lingkup pengasuhan, tidak jarang anak menjadi fatherless karena kekurangan figur ayah. Pengasuhan yang didominasi oleh ibu karena ayah sibuk bekerja ataupun memang karena ayah yang benar-benar tidak hadir karena kondisi ibu yang single mom, adalah sesuatu yang kelak akan mempengaruhi tumbuh kembang fisik, emosional, dan sosial anak.
Hal ini menyebabkan fenomena Daddy Issues dimana anak kelak akan menjadi seseorang yang gampang insecure, cemburu berlebihan, sangat bergantung pada orang lain, dan posesif.
Menyadur dari marriage.com, berikut ada 5 penyebab terjadinya daddy issues. Yuk kenali agar bisa dicegah sejak dini!
1. Ayah yang lalai dan tidak hadir dalam pengasuhan anak
Jika seorang ayah tidak hadir secara fisik atau emosional selama tahun-tahun dalam masa pengasuhan anak, hal ini akan berdampak signifikan pada perkembangan emosional dan psikologis mereka. Anak-anak yang tumbuh tanpa sosok ayah, nantinya akan memiliki masalah-masalah seperti rendahnya harga diri, masalah kepercayaan, dan kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat.
Misalnya, jika seorang ayah sering bepergian jauh dari rumah karena pekerjaan atau urusan lain, seorang anak mungkin merasa diabaikan atau merasa tidak penting bagi ayahnya. Hal ini dapat menyebabkan rasa insecure dan perasaan ditinggalkan yang terus-menerus yang dapat bertahan hingga ia dewasa kelak.
2. Ayah yang abusive dan selalu mengontrol segalanya
Ayah yang abusive atau sering melakukan kekerasan dapat berdampak besar pada emosional dan psikologis anak. Anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga yang ayahnya melakukan kekerasan fisik atau emosional akan cenderung merasa ketakutan, kecemasan, dan memiliki harga diri yang rendah. Mereka mungkin juga akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat atau mempercayai orang lain. Begitupun dengan ayah yang terlalu mengontrol segala sesuatunya, menghalangi anak mengembangkan kebebasan dan kemandirian. Hal ini dapat menimbulkan perasaan powerless pada anak dan keyakinan bahwa mereka tidak mampu mengambil keputusan sendiri.
3. Ayah dengan masalah kesehatan mental
Seorang ayah yang memiliki isu kesehatan mental juga berdampak pada perkembangan emosional dan psikologis anak. Anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga dimana ayah mereka masih harus berjuang dengan isu kesehatan mentalnya mungkin akan mengalami penelantaran yang dapat menimbulkan berbagai tantangan emosional dan psikologis. Ayah yang seperti ini mungkin tidak mampu memberikan dukungan dan stabilitas yang dibutuhkan anak untuk berkembang.
4. Perceraian atau perpisahan
Perceraian atau perpisahan dapat menjadi pengalaman traumatis bagi anak, terutama jika sang ayah sudah tidak ada lagi di rumah. Anak-anak yang mengalami perceraian atau perpisahan akan identik dengan masalah-masalah seperti pengabaian, masalah kepercayaan, dan kesulitan dalam membentuk hubungan. Ia akan tumbuh menjadi anak yang cenderung pemarah karena adanya pengkhianatan orang tua yang pernah ia rasakan di masa kecil.
5. Pola asuh yang tidak konsisten
Pola asuh yang tidak konsisten juga dapat menyebabkan daddy Issues. Jika seorang ayah tidak konsisten dalam mengasuh anak, seperti terlalu permisif di suatu hari dan tegas di hari berikutnya. Seorang anak seringkali tidak merasa yakin dan bingung dengan apa yang diharapkan ayahnya. Ia pun menjadi cemas dan kurang percaya diri.
Nah itulah di antara 5 penyebab terjadinya daddy issues. Semoga anak kita ataupun kita sendiri dapat menghindari sebab-sebab yang bisa mengantarkan dalam fenomena parenting yang tidak sehat itu, ya.
Baca Juga
-
Ulasan Buku This is How You Heal, Kumpulan Esai untuk Pulih dari Kesedihan
-
Ulasan Buku El Nino La Nina Rumah Tangga: Bahas Pernikahan dengan POV Realistis!
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
Artikel Terkait
-
5 Tips agar Tenang Menghadapi Anak di Fase Terrible Two, yuk Dicoba!
-
Fokus ke Isu Kota Cerdas dan Teknologi AI, KIWI Challenge 2023 Dorong Anak Muda Pecahkan Masalah Sosial
-
Profil Engkong: Remas Kemaluan Bocah SD hingga Tewas, 15 Anak Jadi Korban, Ini Kronologinya
-
Pilu Anak Berkebutuhan Khusus Dicabuli di Medan, Begini Penuturan Ibu Korban
-
Polusi Udara Masih Merajalela, Dokter Berikan Tips Pertolongan Pertama Saat Anak Kena ISPA
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Flatshoes Brand Lokal Kualitas Top, Cocok untuk Semua Acara!
-
4 Ide OOTD Musim Dingin ala Seulgi Red Velvet, Nyaman dan Tetap Gaya!
-
Bocoran Spek IQOO Z11 Turbo: Performa Monster Dibalut Resolusi Kamera Raksasa
-
Kasual hingga Neat Style, 4 Ide Daily OOTD Mark NCT untuk Momen Apa Pun
-
Tren Stay at Home Holiday: Kenapa Liburan di Rumah Jadi Pilihan Gen Z?
Terkini
-
CERPEN: Basa-basi di Balik Mesin Kopi, Saat Rindu Tidak Tahu Diri
-
Di Parkiran Sekolah yang Sunyi, Apa yang Sebetulnya Didengar oleh Adrian?
-
Refleksi Keserakahan Manusia dan Kritik Penguasa dalam Antologi Puisi Negeri Daging Karya Gus Mus
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?
-
CERPEN: Mengapa Rumah Ini Tetap Terang Saat Kota Padam?