Telah memasuki tahun 2025, bagi beberapa orang awal tahun menjadi masa di mana semangat untuk membuat perubahan masih menggebu-gebu. Demi menjadi pribadi yang lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik pula, banyak hal yang kita lakukan untuk mencapainya.
Dalam daftar resolusimu mungkin terselip keinginan untuk mengubah kebiasaan, mengubah cara pikir atau hal lainnya yang berkaitan dengan self-improvement.
Ada beragam buku Self-improvement di luar sana mulai dari buku yang sangat tipis hingga sangat tebal, dari yang memiliki ilustrasi maupun yang tidak.
Jika kamu mencari buku non fiksi dengan ilustrasi di dalamnya yang dapat membantumu dalam membuat perubahan, maka lima judul buku di bawah ini dapat kamu pertimbangkan!
1. Journal of Gratitude
Buku karya Sarah Amijo yang berjudul Journal of Gratitude ini akan mengajakmu untuk menghargai dan bersyukur atas hal-hal yang mungkin luput dari perhatianmu. Banyak hal di sekitar yang patut disyukuri keberadaannya, hal-hal kecil dan mungkin dianggap remeh. Secara lembut, buku ini akan menggiringmu untuk mengamati hal-hal tersebut.
Journal of Gratitude juga dilengkapi dengan pertanyaan yang dapat kamu jawab yang tentunya membutuhkan perenungan sebelum mengisinya.
Dituliskan dengan menggunakan bahasa Inggris, buku yang memiliki ilustrasi yang sangat menggemaskan dan memiliki kesan hangat ini tidak memiliki struktur kalimat ataupun menggunakan kosa kata yang sulit. Hal ini menjadikan buku ini cocok untukmu yang ingin membiasakan diri membaca buku berbahasa Inggris.
2. Wake Up Sloth!
Sloth atau kungkang digunakan untuk mengibaratkan kaum milenial oleh Aulia Hanifa dalam buku Wake Up Sloth! Buku ini berisikan tentang segala hal yang berkaitan dengan kehidupan seperti masalah yang dihadapi, mimpi yang ingin digapai hingga tips yang dapat kamu aplikasikan.
Buku dengan sampul berwarna biru ini juga penuh dengan ilustrasi yang tentu saja, di dalamnya kamu juga akan melihat si kungkang. Penasaran?
3. Honest World
Setelah kungkang, kali ini ada beruang! Honest World karya Natalia Tanojo menawarkan empat kunci kebahagiaan dalam hidup. Bersama sang beruang kamu akan mempelajari keempat kunci tersebut dan diharapkan untuk menjadi lebih jujur pada dirimu sendiri. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?
Pembahasan yang cukup complex dipadukan dengan ilustrasi yang lagi-lagi membuat gemas ini menjadikan buku ini terasa lebih santai. Baca secara perlahan untuk meresapi setiap makna di dalamnya!
4. Being Unhappy is a Choice
Siapa yang tidak ingin bahagia? Namun mari duduk sejenak dengan buku Being Unhappy is a Choice karya Adi K. yang dapat memberikan kehangatan. Buku dengan ilustrasi yang sederhana namun tetap menarik di mata ini akan membawamu untuk memikirkan ulang mengenai ketidakbahagiaan dalam hidup, memikirkan ulang tentang dirimu sendiri.
Ditulis menggunakan bahasa Inggris, Adi K. memberikan validasi terhadap apa yang kamu rasakan, namun juga tetap memberikan kata-kata agar dirimu bangkit untuk menggapai kebahagiaan yang diidam-idamkan tersebut.
5. Hello Stress!
Tak jarang ketika topik mengenai stres diangkat, respon yang dikeluarkan mungkin saja bersifat negatif. Namun, tahukah kamu bahwa stres terbagi menjadi stres baik dan stres buruk? Lewat buku Hello Stress!, Meilani Haryono menjabarkan perihal stres secara ringkas, namun tetap padat akan informasi.
Buku yang tidak mencapai 100 halaman ini secara perlahan dapat mengubah cara pandangmu terhadap stres itu sendiri. Meskipun membahas mengenai stres, selain karena adanya ilustrasi yang melengkapi isinya, cara penulis menuliskannya turut menjadi faktor buku ini tidak terasa berat karena penulis membawakannya dengan cara yang menyenangkan.
Dari kelima pilihan di atas, buku mana yang menjadi pilihanmu untuk dibaca pada awal tahun ini? Jangan khawatir! Buku-buku ini bukan hanya memiliki ilustrasi, tapi juga memiliki halaman yang tidak terlalu banyak sehingga cocok untukmu yang menginginkan buku yang tidak terlalu tebal.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Realita Kehidupan Ketika Dewasa dalam Buku Adulthood is a Myth
-
Krisis Eksistensial dan Kekerasan dalam Buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita
-
4 Rekomendasi Buku Nonfiksi Islami yang Cocok Dibaca di Bulan Ramadan
-
Belajar Mengendalikan Rasa Marah Lewat Buku Ketika Alina Marah
-
Review Buku Menunggu Beduk Berbunyi Karya Hamka, Sarat Masalah Adat, Politik, dan Agama
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita
-
6 Rekomendasi Novel Karya Mia Manansala, Misteri Kehidupan Lila Macapagal
-
Ulasan Novel Three Days to Remember: Tentang Hati yang Mau Menerima Kembali
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
-
Dari Perpustakaan Keliling ke Gerakan Literasi: Perjalanan Busa Pustaka Nyalakan Harapan Lewat Buku
Lifestyle
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!
-
Simpel tapi Stunning! 4 Ide Basic OOTD Style ala Yuna ITZY yang Mudah Ditiru
-
Tampil Effortless, Ini 4 Ide Gaya OOTD Chic ala Nagyung FROMIS 9
-
FOMO tapi Hemat: Rahasia Gen Z Bisa Nonton Coachella Meski Dompet Pas-pasan
-
Perbaiki Skin Barrier dengan 4 Ampoule PDRN yang Sedang Hits di Korea
Terkini
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Romantisme Fans Indonesia dan Uzbekistan: Dulu Menjatuhkan, Kini Saling Menguatkan
-
Review Film A Working Man: Jason Statham Ngegas Lagi, tapi Tetap Seru Gak Sih?