Kemarin, 2 Agustus 2021, partai final cabang olahraga bulutangkis kategori ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020 diwakili oleh Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Keduanya melawan pasangan China, Chen Qing Chen dan Jia Yifan. Pertandingan tersebut berlangsung penuh ketegangan dan semangat yang berapi-api.
Dua jam berlalu, pasangan Indonesia berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 21-19 dan 21-15. Hasil ini merupakan sejarah baru bulutangkis Indonesia dengan emas pertama dari kategori ganda putri pada Olimpiade.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keduanya, berikut profil singkat Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Greysia Polii
Greysia Polii yang biasa dipanggil Greys, lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta. Ia adalah putri ketiga dari pasangan berdarah Minahasa, Willy Polii dan Evie Pakasi.
Bakat bulutangkis Greys sudah terlihat saat usianya enam tahun. Ia tertarik dengan olahraga ini karena kakaknya yang juga menjadi atlet nasional, Deyana Lomban. Di tahun 1995, ia bergabung dengan klub Jaya Raya Jakarta.
Lalu, ia dipindahkan menjadi atlet ganda pada 2003, saat usianya menginjak remaja, 14 tahun. Hal ini dikarenakan bakat bermainnya di partai ganda jauh lebih baik daripada tunggal.
Sejak itu kariernya sebagai atlet bulutangkis ganda nasional dimulai. Pasangan populernya adalah Jo Novita dan Nitya Krishinda Maheswari.
Bersama Nitya, Greys berhasil memenangkan medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea. Lalu, tiga tahun setelahnya, ia baru mulai dipasangkan oleh Apriyani Rahayu.
Apriyani Rahayu
Apriyani Rahayu atau Apri lahir pada 29 April 1998 di Konawe, Sulawesi Tenggara. Ia memulai pelatihan di tahun 2011 pada klub Pelita Bakrie.
Lalu, empat tahun setelahnya, yakni di 2015, Apri berpindah klub ke Jaya Raya Jakarta. Pertandingan pertamanya adalah di Kejuaraan Dunia Junior 2014. Saat itu, ia berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari dan memenangkan medali perak.
Di awal tahun 2017, ia kemudian dipindahkan lagi pada Pelatnas Cipayung dan mulai dipasangkan dengan Greysia Polii. Apri meraih gelar pertamanya di kelas BWF Grand Prix Gold pada Thailand Terbuka di tahun yang sama.
Itulah profil dari sejarah baru bulutangkis Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Apakah keduanya memotivasimu untuk tetap semangat dalam menjalani hidup?
Tag
Baca Juga
-
Rasa Rindu di Balik Sepiring Indomie Goreng yang Sederhana
-
Tolak Bahasa Melayu, Warga Malaysia Ini Larang Indonesia Menonton Upin-Ipin
-
5 Alasan Buruk yang Bikin Seseorang Memutuskan untuk Menikah, Bisa Berdampak Negatif
-
5 Pikiran Positif Ini Bisa Muncul saat Berhubungan dengan Pria yang Tepat, Wanita Perlu Tahu
-
5 Manfaat Talas bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kekuatan Tulang
Artikel Terkait
-
Waspada Garuda Muda! Trio Maut Vietnam U-23 Siap Menggila di Final Piala AFF U-23 2025
-
Satu-satunya Cara, Timnas Indonesia U-23 Harus Main Keras Lawan Vietnam
-
Striker Vietnam U-23 Tak Takut dengan Suporter Timnas Indonesia
-
Doa Buruk Publik Nguyen untuk Jens Raven Jelang Timnas Indonesia vs Vietnam
-
Final ASEAN Indonesia vs Vietnam, Erick Thohir Minta Timnas Main Keras!
News
-
Cara Membuka Video HEVC di Laptop dengan Mudah
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Lantik Pengurus GRADASI 20252030, Dave Laksono Soroti Ruang Digital dan Kendali Algoritma
-
Indonesia Siap Ukir Sejarah Baru Triple Crown Indonesia di IHR-Indonesia Derby 2025
-
Audiensi GEF SGP Indonesia dan Wabup Sabu Raijua, Buka Kolaborasi Kembangkan Potensi Lokal
Terkini
-
Menguliti Luka dan Obsesi dalam Novel False Idol Karya Shooastrif
-
Ulasan Buku Sun & Ssukgat: Self-Care ala Korea yang Mudah untuk Ditiru
-
Ulasan Buku 5 Dosa dalam Mengelola Keuangan: Hindari Ini Biar Nggak Boncos
-
Honor X70 5G Hadir Bawa Baterai Jumbo 8300 mAh, Miliki Daya Tahan Pemakaian
-
BRI Super League: Persib Bandung Tuntaskan Pemusatan Latihan di Thailand