Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rizky G Saputra
Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval (Reuters/Henry Romero)

Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval pada Jumat (6/1/2023) mengumumkan jumlah korban tewas dari operasi penangkapan bos kartel narkoba Meksiko Ovidio Guzman, setidaknya tercatat sebanyak 29 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 orang yang tewas adalah tersangka yang merupakan anggota geng kartel narkoba, sementara sisanya yaitu 10 korban adalah dari pihak keamanan setempat.

Seperti diketahui bahwa penangkapan Ovidio Guzman tak mudah untuk dilakukan, mengingat ia merupakan putra dari seorang gembong narkoba berpengaruh yakni Joaquin Guzman yang disebut sebagai El Chapo.

BACA JUGA: Sering Ngomong Ngawur, Kiky Saputri Curiga Fajar Sadboy Pakai Narkoba: Tes Urine Yuk

Tak heran kuatnya pengaruh yang juga dimiliki olehnya itu membuat operasi penangkapan pada hari Kamis itu berdampak kerusuhan yang sulit diredam, setidaknya amukan anggota geng dilaporkan terjadi dalam bentuk pembakaran kendaraan, pemblokiran jalan, hingga perlawanan baku tembak dengan pasukan keamanan di seputaran wilayah Culiacan yang merupakan ibu kota dari Sinaloa.

Meski operasi itu sempat memanas hingga berjam-jam, Ovidio Guzman sendiri berhasil ditangkap pada suatu rumah, kemudian dilarikan ke Mexico City menggunakan helikopter oleh pihak berwenang, dan seterusnya akan dijaga secara ketat.

Selain penangkapan putra EL Chapo, dilaporkan juga sebanyak 21 orang sempat ditangkap oleh pihak gabungan keamanan.

Sementara itu hingga kini belum ada data yang menunjukkan adanya warga sipil yang terluka dalam operasi pada hari Kamis tersebut. Meski begitu tingkat keamanan di Sinaloa oleh pemerintah akan ditingkatkan untuk melindungi masyarakat.

Disebutkan bahwa sekira 1.000 personel militer tambahan atau pasukan keamanan setempat akan diterjunkan ke wilayah Sinaloa.

BACA JUGA: Tak Hanya Ardhito Pramono, 5 Musisi Ini Juga Pernah Terjerat Kasus Narkoba

Menanggapi permasalahan kisruh yang terjadi di wilayahnya, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador sejauh ini mengaku tak memiliki rencana mengekstradisi Ovidio Guzman ke Amerika Serikat, seperti apa yang terjadi kepada ayahnya, yakni El Chapo.

"Unsur-unsur (kasus) harus disajikan dan hakim di Meksiko memutuskan," kata Presiden Meksiko seperti dikutip penulis dari Reuters pada Sabtu (7/1/2023).

"Ini adalah sebuah proses, ini bukan hanya permintaan," tambahnya.

Lebih lanjut perlu juga diketahui bahwa usaha penangkapan Ovidio Guzman baru-baru ini bukanlah kali pertama, sebelumnya pada tahun 2019 ia sempat ditangkap, namun akhirnya dilepaskan kembali, atas saran sejumlah pihak untuk menghindari potensi aksi balasan atau penyerangan dari para loyalisnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky G Saputra