
Pengamat politik dan sosial Rocky Gerung, kembali menjadi sorotan dan perbincangan hangat di media sosial lantara beredarnya sebuah video terkait pernyataan Rocky yang dianggap menghina presiden Joko Widodo. Dalam video tersebut, bung Rocky sapaan akrabnya secara terang-terangan melontarkan perkataan kasar saat menyinggung proyek IKN.
Melalui unggahan akun instagram @fakta.indo, pengamat politik dan sosial itu dengan lantang menyebut-nyebut nama Jokowi lewat pidatonya di hadapan buruh, hingga membuat imbas ke ranah publik.
“Tidak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia hanya memikirkan nasibnya sendiri,” ujar Rocky Gerung seperti dalam videonya yang beredar.
BACA JUGA: Anggota DPRD Halmahera Tengah Ngamuk di Minimarket, Netizen Komentar Pedas
“Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya, dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu bajingan yang tolol, sekaligus bajingan pengecut,” tambahnya.
Kondisi tersebut, membuat sejumlah relawan Jokowi tersinggung dan melaporkannya ke Bareskrim Polri, laporan itu dilayangkan buntut dari penyataan bung Rocky yang menyebut Jokowi bajingan tolol.
Menyadur dari suara.com, ketua Umum Barikade 98, Benny Rhamadan, perwakilan dari relawan yang hadir untuk melaporkan, menilai kalau pernyataan Rocky sebagai bentuk penghinaan terhadap presiden.
“Video Rocky Gerung yang menyatakan Jokowi bajingan tolol dan ini adalah pernyataan yang bisa dikategorikan penghinaan terhadap presiden,” kata Benny di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2023) dikutip dari suara.com Selasa (1/8/2023).
Benny pun menjelaskan bahwa salah satu alasannya melaporkan Rocky bersama relawannya karena sudah sering melontarkan penghinaan kepada presiden. Di sisi lain, Benny juga menyinggung soal pernyataan Rocky yang dianggap telah memprovokasi rakyat untuk melakukan aksi pada tanggal 10 Agustus 2023 seperti pada tahun 1998.
Lantaran soal pernyataan Rocky itu membuat heboh publik, bung Rocky pun memberikan pernyataanya soal dilaporkan akibat penghinaan ke Jokowi melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official.
BACA JUGA: Jadi Bupati Terkaya se Jawa Tengah, Yuk Intip Kekayaan Bupati Pekalongan yang Hartanya Miliaran
Seperti disadur dari suara.com, Rocky menyebutkan bahwa dirinya memiliki hak berpendapat sebagai warga negara.
“Saya berhak untuk mengajukan pandangan politik saya, sama seperti saya menghormati pada pemuja dan pemuji Jokowi, kan saya enggak laporin ke Bareskrim mereka, walaupun kita tahu ini menghina akal sehat,” kata Rocky dalam youtubenya seperti dikutip dari suara.com.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menjelaskan kalau kata bajingan bukanlah suatu umpatan namun bisa jadi tanda keakraban, tak seperti yang dipikirkan para relawan Jokowi yang dituding sebagai penghinaan terhadap presiden.
“Jadi kata bajingan itu kalau dimasukkan di dalam etnolinguistik itu istilah bagus sebetulnya, itu istilah yang memperlihatkan ada keakraban, jadi saya ucapkan aja bajingan presiden Jokowi,” kata Rocky.
“Bukan saya menghina sebagai kepala keluarga, dia baik sebagai kepala keluarga tapi buruk sebagai kepala negara. Saya mendiskripsikan sebagai presiden Jokowi bukan personal,” tandasnya.
Atas pernyataan Rocky tersebut yang membuat heboh publik dan menggemparkan media sosial, membuatnya menjadi viral seperti yang diunggah akun instagram @fakta.indo. Unggahan tersebut tentu tidak lepas komentar dari warganet.
“Kita jelas butuh kritik pedas terhadap pemerintah dan kebijakannya, tapi tidak untuk menghina untuk personal. Ini sudah di luar konteks kritik sudah masuk ranah hukum,” tulis akun @luk******.
“Gue respect sama Rocky Gerung soal kritikannya ke pemerintah, termasuk presiden. Tapi kalau udah nyerang pribadi dengan kata-kata gak sopan seperti itu, jelas salah sih,” timpal yang lain.
“Pak Jokowi salahnya apa, coba situ kalau jadi presiden,” komentar netizen yang lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
-
Rekam Jejak Hasan Nasbi: Relawan Jokowi ke Prabowo, Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden!
-
Rocky Gerung Kritik Cara Berpikir Gibran: Kasihan, Dipaksa Naik Kelas
-
Rocky Gerung Sebut Desakan Pemakzulan Gibran Legal: Yang Tidak Boleh Itu Cawe-Cawe
-
Wapres Masih Bau Kencur, Rocky Gerung: Gibran Tak Mampu Hadapi Kompleksitas Politik Global
-
Usul Segera Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung Wanti-wanti Ini ke Prabowo
News
-
Christopher Kevin Yuwono, Duta GenRe Kota Mojokerto 2025 Terpilih Siap Hadapi Tantangan Digital
-
Khitanan Massal di Legok, Aksi Nyata Mahasiswa FKIK UNJA untuk Masyarakat
-
Berdayakan Anak Jalanan Lewat Literasi, Pelajar Ini Jadi Wakil Indonesia dalam Asia Girls Campaign
-
Kuliah Lapangan di Arab Melayu, Mahasiswa UNJA Perkuat Pemahaman Indigenous
-
Kala Sunyi Bersuara, Persembahan Teater Siswa SMA Negeri 1 Purwakarta
Terkini
-
Jung Kyung Ho Bisa Lihat Hantu? Intip 3 Tokoh Unik di 'Oh My Ghost Clients'
-
Tak Peduli Omongan Orang, NEXZ Pilih Jadi Diri Sendiri di Lagu Baru O-RLY?
-
Jika PSSI Tak Gerak Cepat, Pascal Struijk Bisa Senasib dengan Mantan Pemain AZ Alkmaar Ini!
-
Sudirman Cup 2025: Line Up Indonesia vs India, Ada Jojo dan Putri KW
-
Treasure Bersiap Kunjungi Indonesia untuk Tampil di Allo Bank Festival 2025