Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rizky Pratama Riyanto
Pak Angga Fuja Widiana kenalkan Math Creation sebagai pengubah paradigma siswa terhadap matematika (Instagram/anggafuja_guru)

Sebuah karya kreatif untuk mengubah paradigma negatif siswa terhadap mata pelajaran matematika telah disusun oleh Angga Fuja Widiana selama kegiatan belajar mengajar di sekolah, inovasi tersebut dinamakan olehnya yaitu Math Creation.

Angga adalah seorang guru fisika dan matematika yang berusaha memberikan suatu proses pembelajaran terbaik untuk siswa sebagai pendidik yang kreatif dan inovatif. Ia dikenal sebagai guru asyik, karena merupakan guru yang selalu memiliki ide kreatif dalam membuat game di setiap materi pembelajaran. 

Selain itu, banyak jejak prestasi yang diraih seperti pernah menjuarai lomba debat, karya tulis ilmiah, olimpiade fisika tingkat nasional, pemilihan guru berprestasi, mewakili Indonesia dalam pertukaran guru, dan lain sebagainya. Guru matematika di SMP Pupuk Kujang ini mengatakan bahwa guru perlu mempunyai prestasi agar dapat memotivasi siswa untuk mengikuti berbagai perlombaan. 

Setiap pembelajaran matematika, Angga hadirkan berbagai permainan menarik satu per satu materi. Beliau mengajar di bangku kelas 8 dan 9 serta sering kali belajar diluar kelas untuk mendapatkan suasana yang berbeda dari biasanya.

Hal ini sesuai dengan misi yang dimiliki yakni mengubah paradigma negatif siswa terhadap mata pelajaran matematika, permainan yang ia buat juga adalah sebuah kreasi dari pemikiran kreatif yang bermunculan.

"Permainan pada Math Creation bertujuan mengubah paradigma negatif siswa terhadap mata pelajaran matematika sekaligus membangun pemahaman konsep materi secara komprehensif. Permainan ini bervariasi; ada yang dirancang untuk materi tertentu, ada yang bersifat universal sehingga dapat diterapkan pada berbagai materi matematika, dan ada pula yang berfungsi sebagai alat evaluasi belajar siswa." Ucap Angga, guru matematika di SMP Pupuk Kujang.

Bahkan, beliau menyiapkan banyak sekali persiapan untuk permainan tersebut demi membuat siswanya merasa seru saat belajar matematika. Selain itu, Angga terbuka dengan siswa dalam bertanya mengenai soal matematika yang belum terpecahkan, sampai menghampiri satu per satu siswa untuk memastikan mereka sudah bisa mengerjakannya. 

Walau adanya game ketika pembelajaran, siswa merasa antusias, senang, dan merasa tertantang untuk mengerjakan hingga selesai. Dengan ide Math Creation tersebut guru bisa memberikan pengalaman belajar yang menarik. Membuat suasana di kelas ketika ada pembelajaran matematika menjadi lebih cair dengan merasa asyik, nyaman, dan tidak merasa terbebani dalam belajarnya. 

Angga berharap dengan adanya pembelajaran matematika yang seperti ini dapat menjadi rekomendasi bagi para guru yang berupaya menerapkan ajaran yang berdiferensiasi dan berpusat pada siswa. Langkah-langkah seperti ini mengubah asumsi dan paradigma negatif siswa dalam belajar matematika.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rizky Pratama Riyanto