Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Si Parjo itulah namanya
Merantau dari kampung ke ibukota
Mengais rejeki demi anak istri
Memungut sampah adalah pekerjaannya
Bekerja terus menerus tanpa kenal waktu
Peluh keringat membasahi sekujur tubuhnya
Menggelandang di kolong jembatan adalah tempat tinggalnya
Bekerja keras banting tulang demi sesuap nasi
Mengarungi jalanan ibukota yang macet
Mengarungi gedung-gedung pencakar langit nan megah
Tak peduli walau banyak polusi dan debu yang menghadang
Dia mensyukuri pekerjaan yang halal untuk mencari nafkah
Bogor, 4 Mei 2021
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
-
Berharap Nikah Lagi Dengan Desta, Masa Lalu Sedih Natasha Rizky di Bali Terungkap
Sastra
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit