Ilustrasi kematian (Shutterstock).
Tubuhku terbujur kaku dan terkulai lemas
Dalam kondisi badan kurus kering
Jarum infus tertancap di tanganku
Bibirku terkunci tiada berucap lagi
Seakan aku menunggu lonceng kematian
Saat nyawaku berada di ujung tanduk
Masih banyak dosa yang aku perbuat
Kini sudah tiada guna untuk menyesalinya
Tuhan jangan cabut nyawaku
Hamba-Mu masih banyak bergelimang dosa
Tuhan beri aku kesempatan untuk berbuat baik
Tuhan maafkan seluruh dosa-dosa yang hamba perbuat
Bogor, 17 Juni 2021
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Film Penjagal Iblis Dosa Turunan: Pertarungan Pemburu dan Penyembah Iblis
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
Sastra
Terkini
-
Masuki Fase Krusial, Bagaimana Aturan Kelolosan Babak Grup Piala Asia U-17?
-
3 Pencapaian Indonesia yang Bisa Bikin Malu Korea Selatan di AFC U-17, Pernah Kepikiran?
-
Kang Daniel Terjebak dalam Hubungan Cinta yang Menyakitkan di Lagu 'Mess'
-
Masuk Daftar Top Skor AFC U-17, Evandra Florasta Terbantu Kelebihan Mental Reboundnya
-
Zahaby Gholy, Pembuka Keran Gol Timnas U-17 dan Aset Masa Depan Persija