Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Fachry
Ilustrasi daun. [Shutterstock]

Daun-daun gugur memenuhi ingatanku,

Yang dikecup layu oleh senyumanmu

Adakah manis merambat akar ingat,

Terpupuk tawa di dasar hampa

Oh, kekasihku

Kemanakah engkau pergi menjauh?

Sedang awan bergumul dan bertanya,

Sedang apa engkau disana

Aku tak tahu

Sungguh malang dan nelangsa nasibku

Sementara kau menuai bahagia,

Aku masih menanak air mata

Fachry