Terbangun jiwa dan ragaku dari kegelapan
Kegelapan hati yang penuh noda hitam legam
Hati yang menjadi kuasa nafsu kesetanan
Nafsu setan yang mengantarkanku ke jeruji besi
Kala pikiran dan batin sedang meledak-ledak
Saat emosi dan dendam kesumat tak bisa kubendung
Hingga tak kusangka kuhabisi nyawa orang yang terkasih
Orang terkasih yang telah menemani hidupku
Hanya kesalahpahaman kecil semata
Tak terduga aku tega menghabisi dia
Hingga tersadar dia adalah istriku sendiri
Sepanjang waktu aku menangis penuh sesal
Di balik jeruji aku hanya memohon kepada-Nya
Tuhan berikan aku maaf yang sebesar-besarnya
Aku telah berbuat kesetanan tanpa kendali
Aku bersujud sepanjang hari sembari menangis
Menangis sejadi-jarinya memohon ampunan dari-Nya
Diriku ingin seperti orang lain yang hidup normal
Aku berharap usai dari jeruji besi menjadi pribadi yang lebih baik
Membuka sebuah lembaran kehidupan penuh semangat
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Refleksi Satu Tahun Komunikasi Publik Pemerintahan Presiden Prabowo
-
Kreator Frieren: Beyond Journeys End Hiatus Lagi karena Masalah Kesehatan
-
Fakta Ironis Patrick Kluivert, Tak Mampu Dapatkan 1 Poin Pun saat Bertanding di Luar Kandang!
-
Ditolak Lagi: Mental Load di Tengah Persaingan Kerja
-
4 OOTD Mawar Eva, Pesona Anggun Pemain Film Sampai Titik Terakhirmu!