Terbangun jiwa dan ragaku dari kegelapan
Kegelapan hati yang penuh noda hitam legam
Hati yang menjadi kuasa nafsu kesetanan
Nafsu setan yang mengantarkanku ke jeruji besi
Kala pikiran dan batin sedang meledak-ledak
Saat emosi dan dendam kesumat tak bisa kubendung
Hingga tak kusangka kuhabisi nyawa orang yang terkasih
Orang terkasih yang telah menemani hidupku
Hanya kesalahpahaman kecil semata
Tak terduga aku tega menghabisi dia
Hingga tersadar dia adalah istriku sendiri
Sepanjang waktu aku menangis penuh sesal
Di balik jeruji aku hanya memohon kepada-Nya
Tuhan berikan aku maaf yang sebesar-besarnya
Aku telah berbuat kesetanan tanpa kendali
Aku bersujud sepanjang hari sembari menangis
Menangis sejadi-jarinya memohon ampunan dari-Nya
Diriku ingin seperti orang lain yang hidup normal
Aku berharap usai dari jeruji besi menjadi pribadi yang lebih baik
Membuka sebuah lembaran kehidupan penuh semangat
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Ulasan Novel Logika Asa, Perjuangan Diri di Tengah Tuntutan Keluarga
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Ulasan Buku Pencurian Terbesar Abad Ini, Puisi dengan Perspektif Tak Biasa
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
Sastra
Terkini
-
Selamat! NCT Dream Raih Trofi ke-2 Lagu 'When I'm With You' di Music Bank
-
Disney Umumkan 5 Drama Korea yang Tayang di Tahun 2025, Ada Knock Off!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
3 Penyerang yang Berpotensi Tersingkir dengan Hadirnya Ole Romeny di Timnas Indonesia
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi