Bagaimana harus kuucapkan padamu, Meida
Aku jatuh cinta pada matamu, lembah di bawah gunung
yang menelungkup di bawah kelopak alismu.
Berabad-abad yang lalu,
kuucapkan selamat tinggal tentang apa yang berbau asmara
tetapi engkau, Meida.
Tanganmu mengulur rasa tak terduga
Aku sadar telah jatuh cinta
Seperti diriku yang dulu, Meida
Aku datang dengan bimbang
Menyimpan kecewa yang pernah berdendang
Bukan kepadamu tetapi tentang seorang perempuan yang pernah berkelam
sejarah, dan segala apa yang mengingatkan aku akan suatu masa.
Kini tercium kembali saat wajahmu terdadah di depan kaca
Aku sadar takut jatuh cinta
Maafkan aku, Meida
Gugur senja di masa lalu, memberi aroma yang terlunta-lunta di setiap waktu
Perkenankan hatiku selalu mengeluh
Aku sadar telah kalah oleh cinta
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Marak Kasus Pelecehan, Cinta Laura Ungkap Kesedihan: Hati Aku Hancur
-
Lama Pisah Baru Gugat Cerai, Simak Lagi Perjalanan Cinta Putri Anne dan Arya Saloka
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
5 Sekuel Film Indonesia Lebih Laris dari Film Pertama, Ada Qodrat 2!
-
5 Film Indonesia Adaptasi Lagu, Komang Jadi yang Terlaris
Sastra
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan