Merangkai Asa

Hernawan | Rico Andreano
Merangkai Asa
Ilustrasi hitam dan putih. (Pixabay)

Terbangun jiwa dan ragaku dari kegelapan 

Kegelapan hati yang penuh noda hitam legam

Hati yang menjadi kuasa nafsu kesetanan 

Nafsu setan yang mengantarkanku ke jeruji besi

Kala pikiran dan batin sedang meledak-ledak

Saat emosi dan dendam kesumat tak bisa kubendung

Hingga tak kusangka kuhabisi nyawa orang yang terkasih

Orang terkasih yang telah menemani hidupku 

Hanya kesalahpahaman kecil semata 

Tak terduga aku tega menghabisi dia

Hingga tersadar dia adalah istriku sendiri

Sepanjang waktu aku menangis penuh sesal

Di balik jeruji aku hanya memohon kepada-Nya

Tuhan berikan aku maaf yang sebesar-besarnya

Aku telah berbuat kesetanan tanpa kendali 

Aku bersujud sepanjang hari sembari menangis 

Menangis sejadi-jarinya memohon ampunan dari-Nya

Diriku ingin seperti orang lain yang hidup normal

Aku berharap usai dari jeruji besi menjadi pribadi yang lebih baik 

Membuka sebuah lembaran kehidupan penuh semangat 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak