Banyak manusia berteriak dalam hati
Mereka terpaksa, karena bersuarapun tak mungkin di dengar para petinggi
Mereka bukan dari golongan yang bisa sekehendaknya berlibur pergi
Mereka hanya rakyat biasa, petarung dalam kontestasi
Orang-orang itu berupaya bertahan
Di tengah badai pandemi yang belum juga hilang
Orang-orang itu terus berusaha bertahan
Ketika ekonomi dalam keadaan tumbang
Kelaparan, setiap hari mendatangi mereka
Tak ada nasi, itu hal yang biasa
Tangis tiap hari menetes, tapi disembunyikannya
Mereka adalah para pejuang tangguh semesta
Meski berlinang air mata, orang-orang itu tak pernah lupa diri
Walau dilanda kelaparan, mereka sadar sebagai hamba ilahi
Orang-orang itu selalu berdoa pada Yang Maha Tinggi
Berharap semoga mereka diberi kelapangan nurani
Mei 2021
Baca Juga
-
Menggugat Sekolah yang 'Tak' Bersalah
-
Film Encanto: Tak Ada Keluarga yang Benar-benar Sempurna
-
Doctor Strange MoM: Menyelamatkan Dunia Bukan Perkara yang Membahagiakan
-
Privilese Spider-Man dan Batman serta Korelasinya dengan Konsep Berbuat Baik
-
Imam Al Ghazali dan Tuduhan Soal Penyebab Kejumudan Berpikir
Artikel Terkait
-
Imajinasi Terjun Bebas Tanpa Batas dalam Buku Puisi Telepon Telepon Hallo
-
Korban Tewas Kelaparan di Gaza Tembus 212, Hampir Separuh Anak-anak
-
10 Kumpulan Puisi Pendek 17 Agustus: Ekspresikan Nasionalisme dengan Kata-kata Menyentuh Hati
-
Pedro Pascal hingga Ariana Grande Galang Bantuan untuk Kelaparan di Gaza
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
Sastra
Terkini
-
Sinopsis Dream, Drama China Terbaru Liu Shi Shi dan Hu Xian Xu
-
3 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikut Andil dalam Gerakan Jaga Hutan
-
Ulasan Novel Selamat Tinggal: Ketika Hukum Tak Lagi Gagah dalam Kebenaran
-
Premier League: Altay Bayidir Blunder, Ini Kata Pelatih Manchester United
-
4 Rekomendasi Serum yang Ampuh Redakan Jerawat dan Lawan Penuaan