Ilustrasi pemandangan. (Pexels/Wheeler)
Janjimu bak suara-suara nyaring
Yang nyaris tiada berisi pula
Penuh bujuk rayu pemanis hati
Seolah kau ingin memuaskan rasaku
Perangaimu bak malaikat penghibur lara
Tapi nyatanya tindakan berbeda dengan perangaimu
Mulut gombalmu hanyalah penuh tipu-tipu rayu
Kini aku memalingkan diri darimu yang penuh hipokrisi
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Buku And the People Stayed Home: Menemukan Makna Hidup di Tengah Pandemi
-
Satu Abad Pramoedya Ananta Toer: 'Bumi Manusia' Jadi Bacaan Wajib Mahasiswa di Amerika, di Indonesia Ditinggalkan
-
'Negeri Daging' karya Gus Mus: Meneropong Ketimpangan Sosial lewat Puisi
-
Seru-seruan, Talkshow Asyik Bergaya Tongkrongan Bareng Oza, Sastra dan Shakira Jasmine
-
Novel Layar Terkembang: Citra Perempuan Modern pada Sastra Tahun 1930-an
Sastra
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?