Ilustrasi cahaya. (Shutterstock)
Hujamlah aku dengan gemerlap cinta-Mu,
Nyalakanlah lentera-Mu di dasar penyesalanku.
Tuhan,
Jangan Kau buat langkahku ragu,
Doronglah aku dengan kekalnya kasih-Mu.
Tuhan,
Aku mungkin sudah tidak tahu,
Bagaimana harus ku hadapi dunia ini yang sepi.
Namun bila ini merupakan bahasa-Mu kepadaku bahwa Kau takkan meninggalkanku sendiri,
Biarlah sepi menjadi lentera yang abadi.
Bogor, 19 Juli 2021.
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Buku Sesunyi Cahaya, Puisi Pendek untuk Luka yang Panjang
-
Detective Conan One-eyed Flashback Tayang di Indonesia September 2025
-
4 Moisturizer Lokal Kandungan Collagen, Rahasia Kulit Kencang dan Kenyal!
-
Menjalani Hidup Baik dengan Cara Realistis di Buku The Art of the Good Life
-
A World Where the Sun Never Rises: Aimer untuk Kegelapan Infinity Castle