Ia nampak polos dan hitam.
Berembus nafas di dalam rungan yang hampa.
Membuat mata jauh dari cahaya.
Hingga ruang itu kini terasa semuanya telah sama.
Alam kegelapan masih berselimut.
Terus menerjang dan melawan segala cahaya pencerahan.
Mencoba membawa manusia di luar dari nalar dan pikirannya.
Ia pun nantinya akan memberikan kenyataan mengenai kegelapan itu.
Kegelapan yang akan menjadi bayang-bayang.
Kegelapan akan terus menghantui para rakyat dan merampas haknya.
Bahkan kegelapan itu dapat membawa sampai ke jurang kemiskinan dan kebodohan.
Kegelapan senang bersemayam dengan orang yang tak punya peluang dan dipinggirkan.
Gubuk Marhaenis, 5 Agustus 2021
Baca Juga
-
Estafet Jokowi ke Prabowo, Bisakah Menciptakan Rekrutmen Kerja yang Adil?
-
6 Alasan Kenapa Banyak Orang Lebih Memilih WhatsApp Dibanding yang Lain
-
6 Pengaturan di Windows yang Dapat Memaksimalkan Masa Pakai Baterai Laptop
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
-
4 Trik Tingkatkan Kualitas Audio di Laptop Windows
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Ulasan Buku Pencurian Terbesar Abad Ini, Puisi dengan Perspektif Tak Biasa
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Permintaan Tes DNA Mengguncang Rumah Tangga, Suami Ini Tak Percaya Anaknya Sendiri Karena Warna Kulit
Sastra
Terkini
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Selamat! NCT Dream Raih Trofi ke-2 Lagu 'When I'm With You' di Music Bank
-
Disney Umumkan 5 Drama Korea yang Tayang di Tahun 2025, Ada Knock Off!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda