Wajah berseri sepanjang hari.
Gadis desa tampak elok dan anggun.
Ia begitu polos dan selalu menurut pada orang tuanya.
Ia pun bersikap bagai bidadari yang siap sedia untuk dipinang.
Bahkan ia seakan dibentuk dan didesain oleh budaya lokal.
Budaya kuno namun masih mencokol dalam kehidupan masyarakat.
Gadis desa selalu tampil menawang dan terus menghias diri.
Ia hanya dituntut untuk dapat menjadi ibu rumah tangga yang baik.
Menjadi gadis desa yang siap dipinang para lelaki dengan kasta tinggi.
Seakan ia dengan sewena dapat dihargai hanya sebatas uang.
Sungguh amarah tak bisa melawan keadaan.
Naluri yang memberontak pun terkunci rapat.
Gadis desa yang tak jua mengenyam pendidikan.
Hingga pikirannya pun tak ada kata melawan walau dalam ketertindasan.
Gadis desa sungguh kasihan.
Ia tak punya pilihan lain selain pasrah dan menerima keadaan.
Kemerdekaannya telah dirampas oleh budaya dan orang-orang bejat.
Kebebasan hanyalah mimpi bolong di siang hari yang ia miliki.
Mungkin ada yang berpikir hidup di rumah untuk menghias diri suatu pekerjaan mudah.
Mungkin ada yang berpikir membuat diri menjadi mutiara tanda bentuk kasih sayang.
Oh tidak, perempuan juga ingin bebas menuruti keinginan dan cita-citanya.
Perempuan mesti dapat seperti seekor burung.
Burung yang berhak terbang ke angkasa dengan sebebas-bebasnya.
Begitu jua dengan sosok perempuan.
Ia jua punya hak untuk dihormati dan disanjung.
Mereka dapat berkarier walau hanya seorang gadis desa.
Gubuk Marhaenis, 20 Agustus 2021
Tag
Baca Juga
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Pendidikan di Era Global: Belajar dari Dunia, tapi Tetap Jadi Diri Sendiri
-
Etika Pesantren Hilang di Layar Kaca? Kritik Pedas Tayangan yang Merendahkan Tradisi
-
Remaja, Mental Health, dan Agama: Saat Dunia Bising, Iman Tempat Kembali
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Nggak Perlu Salon Tiap Hari! Begini Cara Rawat Rambut Curly di Cuaca Tropis
-
Catatan Dingin di Tengah Drama Panas: Jule Lebih Takut Hilang Kontrak?
-
Jogja Eco Style 2025: Merajut Estetika dan Keberlanjutan Ecoprint
-
Bye-bye Stres! 10 Hewan Peliharaan Ini Bikin Rumah Bahagia Tanpa Repot
-
Psywar Berujung Petaka: Lamine Yamal Gigit Jari di El Clasico, Real Madrid Tertawa!