Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Fachry
Ilustrasi berdoa (Unsplash)

Tuhan...
Pada lirih suaraku, terselip doa yang menggema dari dasar jiwa
Doa yang meminta agar dikuatkan menghadapi kerasnya kehidupan
Doa yang memohon perlindungan dari berbagai penyesalan
Serta doa sebagai pengakuan, atas lemahnya pengharapan

Tuhan...
Aku tahu, Engkau Maha Kuasa lagi Maha Perkasa
Untuk mengubah suatu derita menjadi suatu sukacita, serta mengubah suatu sukacita menjadi suatu canda tawa
Tetapi Tuhan, tentu saja Engkau lebih memilih air mata
Untuk menguji kemurnian hati seorang hamba
Menghadapi segala hal yang fana

Tuhan...
Aku ingin bertanya
Mengapa ketika aku berjalan di tengah-tengah gegap gempita, tak kutemukan hadir-Mu di sana?
Namun mengapa ketika aku mencoba berpaling menuju gelap gulita, malah kutemukan Kau menjelma secercah cahaya?
Tuhan...
Awalnya aku kira Engkau pemalu
Tetapi ternyata
Engkau menghindari segala sesuatu yang palsu

Tuhan...
Izinkanlah aku berkata
Dalam pedihnya hidup ini
Dan pada nyerinya takdir ini
Sebenarnya aku tak mau meminta belas kasihan
Yang aku pinta hanyalah agar Engkau tak menguji kami melebihi batas kemampuan
Dan Engkau pun Maha Mengerti
Bahwasanya tiada manusia yang sanggup untuk hidup tanpa uluran tangan Sang Penyayang

Tuhan...
Aku pun ingin mengungkapkan segala keresahan
Barangkali Kau menghendaki
Izinkanlah aku berkasih dengan sunyi
Sebab hanya bersama sunyi
Aku tak perlu sembunyi-sembunyi
Dan Engkaulah Yang Maha Sunyi
Dari segala kesunyian

Tuhan...
Saat ini
Dadaku tengah berjelaga; mengepulkan asap nan pekat
Mungkin apabila Kau bersedia, basuhlah dadaku dengan air telaga cinta

Tuhan...
Seringkali
Aku merasa bosan dan merasa penat
Kadangkala aku pun ingin lari dari hidup ini; sendiri
Namun aku sadar
Ada Engkau Maha Kasih
Dan Engkau, tak mungkin membiarkanku sepi sendiri

Tuhan...
Maafkanlah aku yang kerap berputus asa
Maafkanlah aku yang acap kali tak percaya
Akan kebesaran-Mu yang bersedia memeluk segala doa
Dan akan keagungan-Mu yang mampu menyeka segala lara

Tuhan...
Kini aku  percaya
Bahwa Engkau akan mengabulkan doa dari seorang hamba, apabila hamba itu yakin dan sungguh-sungguh terhadapnya doanya sendiri
Sebab sebuah doa bukan hanya sebatas kata-kata, tanpa keyakinan yang keluar dari mulut seorang pendusta

Tuhan...
Biar ku akhiri perjumpaan kita dengan ucapan terima kasih
Dan dengan rasa syukur yang telah menghiasi dinding hati
Aku harap
Aku bisa lebih bijak menjalani hidup ini
Agar aku bisa menemukan
Keindahan-Mu yang hakiki

Bogor, 27 Agustus 2021.

Fachry