Aku ingin cintaku kepadanya tanpa pamrih tanpa mengharapkan satu imbalan apapun kepadaku. Bahkan ketika diberi kesempatan untuk dapat merasakan cintanya
Aku ingin cintaku kepadanya tanpa pamrih, sebab aku hanya menginginkan cintaku yang murni kepadanya tanpa campur tangan hasrat, apalagi keinginan untuk dapat memiliki cinta dan jasadnya
Sebab ketika aku mencintainya, rasanya sudah cukup bagiku untuk cinta itu sendiri; tanpa didasari oleh keinginan-keinginan duniawi, atau hal-hal lain yang membuat cinta tak lagi murni
Aku mencintainya, karena itu tak mungkin aku pamrih terhadap cintaku sendiri. Meski waktu kiat berjalan maju dan mengubah semuanya, takkan sampai hati bila ku lukai perasaannya
Apabila aku tak lagi mencintainya, aku merasakan hidupku sangatlah hampa sebab aku telah kehilangan kesejatian dalam cintaku. Namun apabila aku kehilangan dirinya, tetapi hatiku masih utuh mencintainya, itu bukanlah suatu masalah: sebab cintaku akan selalu bersamanya, kemanapun hatinya melangkah
Aku mencintainya, walaupun tak pernah bisa ia merasakan cintaku. Dulu aku mengharapkannya, namun sekarang tidak lagi. Mungkin karena penolakan, aku lebih banyak belajar mencintai
Mencintaimu tidak akan pernah membuatku menyesal sedikitpun, sebab penyesalan ada hanya untuk orang-orang yang menyia-nyiakan perasaannya
Aku mencintainya, maka dari itu selalu ku manfaatkan waktu sebaik mungkin: kala aku masih bisa melihat kehadirannya. Sebelum perpisahan hadir, dan memisahkan dia jurang takdir
Dia adalah wanita yang amat ku cintai, ruh dari segenap ruhku; jiwa dari seluruh jiwaku. Meskipun jiwa dan ruh tak dapat disentuh, namun tanpa jiwa dan ruh, jasad manusia tak mungkin bisa utuh
Aku percaya, bahwa apa yang disampaikan oleh hati, akan sampai kepada hati yang lain
Itulah mengapa aku dapat merasakan cintanya ketika pertama kali ia memberikan senyumannya kepadaku. Aku yakin senyumannya kepadaku dahulu, merupakan senyuman yang terlukis dari sebuah ketulusan
Aku mencintainya, dan masih mencintainya. Cintaku kepadanya telah melampaui batas takdir hidupku
Ada namanya tertulis pada dinding takdirku, sedang tak ada namaku tertulis pada dinding takdirnya
Namun apalah sejatinya cinta, bila takluk pada takdir manusia?
Sebab cinta tak mengenal antara takdir baik ataupun buruk
Aku mencintainya, Tuhan
Berdosakah bila tak ku cari penggantinya?
Bogor, 5 September 2021.
Baca Juga
-
Mari Kembangkan Diri Bersama Buku Bertajuk 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif
-
Ulasan Tuan Besar Gatsby Karya F. Scott Fitzgerald, Salah Satu Novel Terhebat dalam Sastra Dunia!
-
Misi Evakuasi Para Tentara Inggris pada Perang Dunia II dalam Film Dunkirk
-
Ulasan Film The Pursuit of Happyness: Perjuangan Seorang Ayah Meraih Kesuksesan
-
Ulasan Film Fury: Pertempuran Sengit Melawan Satu Batalion Tentara Jerman
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Selain Kamila Andini, Sutradara Riri Riza Juga Diduga Sentil Pejabat Kementerian Kebudayaan yang Telat Datang ke Acara
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
Sastra
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua